Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon Keturunan

Pasutri banyak yang berdoa di sini 

Pulau Bali dijuluki dengan sebutan Pulau Seribu Pura. Maka tak heran apabila di setiap sudut Pulau Dewata selalu ada pura yang membetengi. Pura tak hanya berada di tempat yang mudah dijangkau. Namun ada pula pura yang sulit untuk dicapai. Setiap pura memiliki keunikan dan sejarahnya masing-masing.

Satu di antara pura unik di Bali adalah Pura Kereban Langit yang berada di Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pura ini pun sekarang sudah menjadi cagar budaya dan purbakala. Konon, di pura ini banyak umat Hindu, terutama pasangan suami istri (Pasutri), yang belum dikaruniai anak memohon jalan agar diberikan kesempatan menjadi orangtua. Seperti apa keunikannya? Berikut ulasannya:

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

1. Dinamakan Kereban Langit karena bermakna beratapkan langit

Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon KeturunanIDN Times/Diantari Putri

Uniknya, pura ini terletak di dalam sebuah gua yang berlubang pada bagian atasnya. Nama Kereban Langit pun mengiaskan posisi pura itu berada. Kereban Langit bermakna beratapkan langit, karena pura ini memang berada di dalam gua dengan beratap langit.

Tidak sulit untuk menemukannya. Karena akses jalan menuju lokasi cukup mudah dijangkau. Hanya saja, untuk parkir kendaraannya berada di pinggir ujung jalan raya. Karena untuk mencapai pura ini, kamu harus menuruni beberapa anak tangga. Letaknya juga bersebelahan langsung dengan sungai di daerah tersebut.

Baca Juga: 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup

2. Berdasarkan sejarah, kelahiran Sri Masula-Masuli atas anugerah tirta salaka (Air suci) yang berasal dari Pura Kereban Langit

Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon KeturunanIDN Times/Diantari Putri

Pemangku Pura Kereban Langit, Jero I Ketut Witera, menuturkan, Pura Kereban Langit memiliki sejarah terkait dengan kelahiran raja kembar buncing Sri Masula-Masuli, yakni penguasa kerajaan Bali Kuno yang dalam beberapa literatur menyebutkan pernah memerintah sekitar tahun 1325-1328 Masehi.

Menurut sejarah, sebelum kelahiran Sri Masula-Masuli, ayah mereka yakni Sri Jayakasunu, cukup lama tak memiliki keturunan. Berbagai upaya dilakukan, sampai akhirnya mendapatkan petunjuk agar Raja Sri Jaya Kasunu mencari tirta salaka (Air suci) di sebuah gua. Kemudian dikirimlah utusan untuk mencari tirta tersebut.

Sampailah utusan tersebut di gua tempat dibangunnya Pura Kereban Langit. Kala itu, tidak ada pura di sana. Hanya ada gua. Ketika memasuki gua tersebut, utusan raja bertemu seorang pertapa. Utusan lalu bertanya, apakah ada tirta salaka di dalam gua tersebut. Namun sang pertapa hanya mengatakan kalau di tempat itu hanya ada pancoran air saja.

“Utusan itu yakin bahwa air dalam gua itu adalah tirta salaka yang dimaksud. Diambillah air itu kemudian diberikan kepada raja. Sang permaisuri pun meminum air itu, dan ajaibnya beberapa bulan kemudian permaisuri hamil dan melahirkan si kembar buncing Sri Masula-Masuli,” kata Jero Ketut Witera.

3. Sejak saat itu dipercayai sebagai tempat untuk memohon keturunan

Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon KeturunanIDN Times/Diantari Putri

Sejak kelahiran raja kembar buncing Sri Masula-Masuli, tempat itu dipercayai sebagai tempat untuk memohon keturunan. Semakin lama, semakin ditata menjadi lebih baik. Sehingga umat yang datang untuk sembahyang semakin nyaman.

Jero Ketut Witera menambahkan, sampai sekarang banyak pasutri yang memohon jalan di Pura Kereban Langit untuk diberikan kepercayaan memiliki momongan. Banyak di antaranya yang sudah berhasil. Namun ada pula yang masih harus bersabar dan terus berusaha. Menurutnya, rata-rata umat yang ke sana dengan pengalaman lima tahun menikah bahkan lebih, namun belum dikaruniai buah hati.

“Ada yang datang sekali, langsung bisa hamil. Ada juga yang harus datang berkali-kali, masih tetap sabar, baru bisa hamil. Banyak juga pasangan yang akan menikah, tapi terlebih dahulu memohon jalan di sini. Agar ketika menikah nanti langsung diberi kepercayaan bisa hamil,” ceritanya.

4. Tidak menjamin bisa langsung memiliki keturunan, karena semua atas kehendak Tuhan

Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon KeturunanIDN Times/Diantari Putri

Meski dikenal sebagai tempat untuk memohon keturunan dan sudah banyak yang terbukti, namun Jero Ketut Witera tidak dapat menjamin sepenuhnya itu bisa terjadi. Karena hal tersebut kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemilik kehidupan semesta, karma hidup yang dijalani pasutri, doa, niat, ketulusan hati, dan upaya yang sungguh-sungguh dari pasangan tersebut.

“Saya sebagai pemangku Pura Kereban Langit tidak menjamin bisa mendapatkan anak atau tidak dari sini. Karena semua itu adalah kehendak Tuhan. Namun jika ada kabar gembira setelah memohon jalan dari pura ini, saya turut berbahagia,” katanya.

5. Bagi pasangan yang ingin sembahyang disarankan membawa banten pejati, bungkak kelapa berwarna hijau dan gading

Mengenal Pura Kereban Langit di Bali, Tempat Untuk Memohon KeturunanIDN Times/Diantari Putri

Jero Ketut Witera menyarankan, bagi pasutri yang ingin ke Pura Kereban Langit untuk memohon jalan, diharapkan membawa sarana upacara berupa banten pejati, bungkak (Kelapa yang masih muda dan kecil) berwarna gading (Oranye) dan gadang (Hijau) masing-masing sebanyak dua buah.

Pertama-tama, pasutri menjalankan pengelukatan, yakni pembersihan rohani dengan media air. Kemudian mereka berganti pakaian lalu mulai bersembahyang di dalam gua. Selama bersembahyang, bungkak kelapa yang hijau harus diminum oleh pasutri.

Ada yang tertarik ke sini?

Baca Juga: 6 Doa Hindu Tuntunan Berumah Tangga, Biar Semakin Harmonis

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya