3 Wayang Kulit Inovatif Bali, Ada yang Memasukkan Lagu Pop

Wayang yang penuh komedi disukai masyarakat

Bali punya beragam kesenian wayang kulit untuk hiburan atau balih-balihan, hingga wayang kulit sakral yang berkaitan dengan upacara. Dalang wayang kulit di Bali dikenal memiliki kreativitas dalam mengembangkan seni wayangnya.

Mereka berinovatif untuk menciptakan pertunjukan wayang kulit yang tidak membosankan. Wayang-wayang kulit inovatif ini sangat digemari dan memiliki penggemarnya masing-masing. Wayang kulit inovatif apa saja yang ada di Bali?

Baca Juga: Sejarah Tari Sandar Khas Kedonganan, Kesenian Sakral di Bali

Baca Juga: 5 Prosesi Mengurus Orang Meninggal Secara Hindu di Bali

1. Wayang Cenk Blonk

https://www.youtube.com/embed/PU2Bw7VnVEI

Dikutip dari jurnal Ikonografi Figur Punakawan Wayang Kulit Cenk dan Blonk, wayang ini diciptakan oleh seorang dalang bernama I Wayan Nardayana pada tahun 1992. I Wayan Nardayana berasal dari Banjar Batannyuh Kelod, Desa Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Awalnya, ia membentuk sanggar seni bernama Gita Loka. Nama Cenk Blonk diambil dari tokoh punakawan Nang Klenceng dan Nang Ceblong yang ada di pegelaran wayang I Wayan Nardayana.

Kedua tokoh punakawan ini dikenal memiliki dialog-dialog dengan unsur komedi yang mampu mengundang gelak tawa penonton. Lama kelamaan, wayang ini dikenal dengan nama Wayang Cenk Blonk. Pada tahun 1995, I Wayan Nardayana mengubah nama sangar Gita Loka menjadi Sanggar Seni Cenk Blonk Belayu.

Cerita Wayang Cenk Blonk mengangkat kisah Ramayana. Dalam pementasannya, wayang Cenk Blonk lebih mengedepankan unsur hiburan dari lawakan para tokoh wayang yang ditampilkan, terutama dari tokoh Nang Klenceng dan Nang Ceblong. Pementasannya tidak pernah sepi penonton.

2. Wayang Joblar

https://www.youtube.com/embed/ExO9nxqN09o

Dikutip dari Jurnal Kalangwan berjudul Wayang Kulit Joblar Bergaya Ngepop dalam Perspektif Kajian Budaya, Wayang Kulit Joblar atau WKJ diciptakan oleh seorang dalang bernama I Ketut Muada pada 1999. Dalang ini berasal dari Banjar Jeroan, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Wayang ini bergaya ngepop karena berisi perpaduan lagu-lagu pop Bali modern dan tembang-tembang klasik Bali.

Hal ini dilakukan I Ketut Muada, karena latar belakangnya adalah seniman arja dan pemain teater. Dalam pementasannya, WKJ juga didukung oleh kolaborasi gamelan dan alat-alat musik diatonis seperti drum, keyboard, dan gitar. Selain kolaborasi ini, WKJ juga menyajikan gerak-gerak wayang yang sangat menghibur seperti gerak bangsa kera.

Untuk lebih menghibur, WKJ juga memasukkan unsur-unsur humor atau komedi dalam pementasannya. Tokoh utama dari wayang ini adalah Joblar. Joblar digambarkan sebagai sosok berperawakan tambun, dengan suara rendah dan serak, dan mulut lebar. Ia memiliki sifat yang senang berteriak tidak keruan (gelar-gelur) seperti seseorang yang hidup di tengah hutan.

3. Wayang D Karbit

https://www.youtube.com/embed/_zt3kWPd_BM

Masih mengutip dari Jurnal Kalangwan di atas, wayang kulit inovatif lainnya adalah Wayang D Karbit. Wayang ini diciptakan oleh seorang dalang bernama I Made Nuarsa dari Banjar Semana, Desa Mambal, Abiansemal, Kabupaten Badung, pada 2006. Nama D Karbit diambil dari nama keci I Made Nuarsa.

Nama Wayang De Karbit mulai dikenal luas setelah I Made Nuarsa melakukan rekaman Wayang D Karbit berjudul Asti Suwetha, dengan format VCD bersama Aneka Record, sebuah perusahaan rekaman di Bali. Rekaman ini laku keras di pasaran. Seperti halnya Wayang Cenk Blonk dan Wayang Joblar, Wayang D Karbit juga menonjolkan unsur humor atau komedi untuk menghibur penonton.

Ketiga wayang inovatif ini menggunakan percakapan dengan bahasa sehari-hari. Sehingga penonton lebih mudah memahami percakapan, humor, hingga jalan ceritanya. Tanpa menghilangkan ciri khas wayang kulit tradisional, wayang inovatif ini mampu menjadi hiburan tersendiri bagi pencinta wayang kulit. Wayang kulit inovatif membuat wayang kulit tidak membosankan, dan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk menontonnya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya