Spesifikasi Pesawat Jumbo US Air Force C-17 di Bali

Pesawat ini terbang rendah di #Bali beberapa waktu lalu

Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) akan dihelat di Bali pada 15 hingga 16 November 2022. Persiapan-persiapan telah dilakukan untuk menyambut para delegasi dan kepala negara. Tidak hanya dari Pemerintah Indonesia, negara lain juga mempersiapkan diri untuk menyambut KTT G20 di Bali.

Satu di antaranya Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah mempersiapkan logistik untuk menyambut kedatangan kepala negaranya di Bali. Sebuah pesawat jumbo milik AS tampak mendarat di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai beberapa hari lalu. Pesawat ini jenis Boeing C-17 Globemaster III milik militer AS. Berikut ini spesifikasi pesawat jumbo US Air Force C-17 yang mendarat di Bali.

Baca Juga: 5 Fakta Hotel The Apurva Kempinski Bali, Lokasi KTT G20

Baca Juga: Asal-usul Nama Nusa Dua, Tempat Berlangsungnya KTT G20 Bali

1. Dikembangkan oleh Boeing Integrated Defense System dan militer AS

Pesawat cargo berukuran besar ini mampu mengirimkan logistik maupun pasukan militer dalam jumlah besar dan cepat. Dikutip dari laman Af.mil,, C-17 Globemaster III dikembangkan oleh Boeing Integrated Defense System dan militer AS.

C-17 terbang perdana pada 15 September 1991, dan produksi pertamanya dikirim ke Charleston Air Force Base, yang saat ini dikenal sebagai Joint Base Charleston, South Carolina, pada 14 Juni 1993. Skuadron C-17 pertama militer AS adalah the 17th Airlift Squadron yang pertama beroperasi 17 Januari 1995 silam.

2. Berbadan besar dengan 3 awak di kokpit

Spesifikasi Pesawat Jumbo US Air Force C-17 di BaliC-17 Globemaster III. (af.mil)

C-17 tergolong sangat besar untuk ukuran pesawat cargo. Panjang bodinya mencapai 53 meter dengan bentangan sayap 51,75 meter. Pesawat ini dapat lepas landas dengan berat maksimum 265,3 ton dan memiliki kapasitas maksimum 77,5 ton.

C-17 diawaki oleh 3 orang kru di kokpit yaitu pilot, co-pilot, dan loadmaster. Pesawat jumbo ini dapat menempuh perjalanan dalam satu kali pengisian bahan bakar sejauh 2.400 mil laut dengan ketinggian 28 ribu kaki.

3. Menggunakan mesin mirip Boeing 757 dan mampu digunakan di landasan pacu pendek

Spesifikasi Pesawat Jumbo US Air Force C-17 di BaliC-17 Globemaster III. (af.mil)

C-17 Globemaster III menggunakan mesin turbofan Pratt & Whitney F117-PW-100 sebanyak 4 buah. Mesin ini berdasarkan Pratt & Whitney PW2040 komersial yang digunakan pada Boeing 757. Pesawat ini dapat dipacu dengan kecepatan maksimum hingga 450 knot.

Karena menjadi pesawat pendukung penting di militer AS, maka pesawat cargo jumbo ini didesain bisa mendarat maupun lepas landas di segala medan. C-17 Globemaster III mampu mendarat maupun lepas landas di landasan pacu yang pendek.

C-17 hanya membutuhkan landasan pacu dengan panjang 1.064 meter dan lebar 27,4 untuk mendarat maupun lepas landas. Bahkan untuk landasan pacu yang sempit, C-17 memiliki teknologi three-point star yang dapat berputar.

4. Tak hanya Amerika, C-17 juga digunakan oleh negara lain

Spesifikasi Pesawat Jumbo US Air Force C-17 di BaliC-17 Globemaster III. (af.mil)

Dilansir laman Boeing.com, pengguna pesawat C-17 terbesar di dunia adalah AS. AS total memiliki 223 unit yang digunakan di 12 pangkalan.

Karena kemampuan cargo yang dimiliki oleh pesawat ini, maka tak hanya AS saja yang kepincut. Terdapat 7 negara lainnya yang menggunakan C-17 Globemaster III yaitu Australia, Canada, India, Kuwait, Qatar, United Arab Emirates (UAE), Inggris, dan ditambah oleh 12 negara yang tergabung dalam Strategic Airlift Capability (SAC).

5. Tugas utama C-17 Globemaster III dan dioperasikan secara terpisah

Spesifikasi Pesawat Jumbo US Air Force C-17 di BaliC-17 Globemaster III. (af.mil)

Militer AS menggunakan C-17 untuk beberapa tugas atau misi penting seperti pengiriman logistik perang, beragam peralatan perang dari peralatan ringan hingga berat (Contohnya tank M1 Abrams, tank tempur utama AS), tentara, pasukan terjun payung dalam jumlah besar, dan keperluan perang lainnya.

Selain itu, pesawat ini juga digunakan untuk mengangkut warga sipil, pengungsi, pasien rawat jalan, maupun korban bencana dalam situasi darurat. Pengoperasian pesawat ini, oleh pihak AS dilakukan secara terpisah yaitu:

  • Air Mobility Command mengoperasikan C-17 dari Travis AFB, California, Dover AFB, Delaware, Joint Base Lewis-McChord, Washington, Joint Base Charleston dan Joint Base McGuire-Dix-Lakehurst, New Jersey
  • Pacific Air Forces mengoperasikan C-17 dari Joint Base Elmendorf-Richardson, Alaska, dan Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii
  • The Air National Guard mengoperasikan C-17 dari Jackson, Mississippi, Stewart ANG Base, New York, Memphis, Tennessee, Martinsburg, West Virginia, Charlotte, dan North Carolina.

Belum ada rilis resmi dari Pemerintah AS mengenai kegiatan operasional apa saja yang dilakukan C-17 di Bali. Gimana ya rasanya berada di dalam pesawat jumbo ini?

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya