Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah Mantan

Semua agama tidak ada yang membenarkan, termasuk Hindu

Menyatukan dua ego, apalagi ketika menjalani bahtera rumah tangga, begitu berat ya. Ada saja perselisihan, yang jika tidak diselesaikan dengan komunikasi baik, maka akan menimbulkan perceraian. Akhir-akhir ini, netizen di Indonesia ramai membahas permasalahan rumah tangga yang dialami oleh figur publik. Tak hanya figur publik, yang kebetulan kesorot netizen, masyarakat umum saja juga pernah menghadapi ini, kan?

Hampir di setiap ajaran agama melarang melakukan perselingkuhan karena termasuk ke dalam perbuatan zina (berhubungan badan bukan dengan pasangan yang sah secara hukum dan agama). Bagaimana dengan selingkuh dalam ajaran Agama Hindu? Berikut ini ulasannya.

Baca Juga: 10 Sifat Roh dalam Agama Hindu, Percaya Reinkarnasi Itu Ada

1. Hubungan seks yang suci berdasarkan ajaran Hindu

Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah MantanIlustrasi hubungan asmara. (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Beberapa kitab suci seperti Manawa Dharmasastra, Sarasamuscaya, dan Parasa Dharmasastra mengajarkan mengenai hubungan seks yang suci. Yaitu hubungan seks yang dilakukan setelah melalui proses pawiwahan (perkawinan).

Kitab Manawa Dharmasastra juga menekankan, bahwa pernikahan adalah hal yang sakral dan berlangsung sekali dalam hidup manusia. Berikut ini kutipan Manawa Dharmasastra:

Anyoyasyawyabhicaro,
Bhawedamaranantikah,
Esa dharmah samasena,
Neyah stripumsayoh parah.

Artinya:

Hendaknya supaya hubungan yang setia,
Berlangsung sampai mati,
Singkatnya ini harus dianggap,
Sebagai hukum tertinggi sebagai suami istri.
(Manawa Dharmasastra IX. 101)

Tatha nityam yateyatam,
Stripumsau tu kritakriyau,
Yatha nabhicaretam tau,
Wiyuktawitaretaram.

Artinya:

Hendaknya laki-laki dan perempuan yang terikat dalam ikatan perkawinan,
Mengusahakan dengan tidak jemu-jemunya,
Supaya mereka tidak bercerai,
Dan jangan hendak melanggar kesetiaan antara satu dengan yang lain.
(Manawa Dharmasastra IX. 102)

Baca Juga: 6 Cara Merawat Orang Hamil Menurut Ajaran Hindu Bali

2. Lontar Baberatan Wong Beling

Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah MantanPerempuan sedang hamil. (unsplash.com/Camylla Battani)

Lontar Baberatan Wong Beling berisi tuntunan perbuatan untuk pasangan yang istrinya sedang hamil. Satu hal yang sangat dilarang dalam lontar tersebut adalah melakukan perselingkuhan. Lontar ini terdapat lima poin penting, di mana satu di antaranya tentang etika dan pengendalian diri bagi suami istri. Mereka harus saling jujur, setia, dan tidak selingkuh.

Godaan sang suami untuk selingkuh tentulah sangat besar, mungkin karena fisik istri berubah tidak menawan seperti sebelum hamil. Tidak hanya perselingkuhan, hanya mengingat wajah selingkuhannya pun dilarang.

Kutipan isi Lontar Baberatan Wong Beling:

Malih ri sedek nia arabi, salah tunggal inget ring petemunia ring pamitra Alania manak salah kojarnia. Baliknia tan panjang insun apitutur sira sang kalih, ne maaran tatakrama rahayu.

Artinya:

Ketika sedang bersenggama, salah satunya ingat pada saat bertemu dengan teman selingkuh, akan menemui halangan yaitu memiliki anak yang tidak baik. Kembali tanpa panjang lebar memberi nasihat kepada pasangan suami istri, supaya ingat dengan tata krama yang baik.

3. Kutipan Lontar Adi Parwa tentang hukuman dan dosa orang yang berselingkuh

Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah Mantanilustrasi perselingkuhan (pexels.com/cottonbro)

Lontar Adi Parwa terdapat kutipan berisi tentang hukuman dan dosa orang yang berselingkuh, bunyinya sebagai berikut:

Yan hana ta pwa stri majalun hana swaminya. Bhrunahatya kretam param. Salwiring papaning brunahatya tinemunya, pada lawan papaning amati rare jro weteng patakanya. Mangkana prawrettinya. Mangkana tekang jalu-jalu yawat yan hareping stri patiwrata, mahyuna ring stri brahmacari kunang, mangguhakena brunahtya, papa tinemunya.

Artinya:

Jika ada seorang perempuan yang sudah bersuami, melakukan hubungan intim dengan laki-laki lain. Bhrunahatya kretam param. Berbagai dosa siksa neraka akan didapatkannya, sama halnya dengan dosa siksa neraka menggugurkan bayi dalam kandungan. Demikian pula bagi para lelaki, yang menginginkan (bernafsu, ingin memiliki istri orang lain) seorang istri yang setia kepada suaminya, menginginkan perempuan yang brahmacari, akan mendapatkan neraka yang sama dengan dosa siksa neraka menggugurkan bayi dalam kandungan.

4. Kitab Srimad Bagavatam

Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah MantanIlustrasi neraka. (unsplash.com/Alessio Zaccaria)

Dalam Kitab Srimad Bagavatam disebutkan ada 28 jenis neraka yang sangat menyeramkan, dipimpin oleh Yama Dipati. Tempatnya berisi arwah-arwah yang semasa hidupnya melaksanakan adharma (keburukan), dihukum sesuai dengan karma atau dosanya.

Dari 28 jenis neraka tersebut, terdapat Taptasurmi yang merupakan neraka paling menyeramkan. Dalam Kitab Srimad Bagavatam, atma druaka atau arwah pendosa yang tidak setia pada pasangannya akan ditempatkan di Taptasurmi.

Arwah ini akan digotong oleh Chingkarabala berwujud menyeramkan, yang merupakan pasukan Dewa Yama. Ia ditugaskan untuk menghukum arwah yang melakukan selingkuh di masa hidupnya dengan cara dicambuk dan dipaksa memeluk bisa yang sangat panas hingga kulit melepuh.

5. Kesetiaan juga diajarkan Agama Hindu

Selingkuh dalam Ajaran Hindu, Dilarang Ingat Wajah Mantanilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap agama akan mengajarkan umatnya untuk berlaku setia, terutama kepada pasangannya. Pun, dalam Agama Hindu terdapat ajaran tentang kesetiaan yang tertuang dalam Panca Yama Bratha. Panca Yama Bratha adalah lima keinginan untuk mengendalikan diri dari godaan-godaan nafsu yang tidak baik.

Satu ajaran dalam Panca Yama Bratha adalah Satya yang berarti kebenaran, kesetiaan, dan kejujuran. Panca Satya ini bisa dijadikan dasar untuk selalu jujur dan setia kepada pasangan. Terdapat lima jenis Satya, yaitu:

  • Satya Wacana, setia dan jujur dalam berkata-kata
  • Satya Hredaya, setia dan jujur terhadap kata hati
  • Satya Laksana, jujur dan bertanggung jawab terhadap perbuatan
  • Satya Mitra, setia kepada teman
  • Satya Semaya, selalu menepati janji.

Perselingkuhan bisa diminimalisir jika kedua pasangan saling berkomunikasi dan terbuka satu sama lainnya. Perselingkuhan biasanya diawali oleh ketidakharmonisan antar kedua pasangan yang disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya masalah ekonomi, pasangan yang selalu cemburu, mengekang, hingga berlaku tidak baik kepada pasangannya. Selingkuh kelihatannya menguntungkan. Namun sebenarnya jauh lebih merugikan.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya