Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di Bali

Ini termasuk pura tertua di Bali

Bali terkenal dengan julukan Pulau Seribu Pura. Hal ini karena banyak pura yang bisa ditemui di Bali. Beberapa pura bahkan termasuk sebagai kategori pura tua. Satu di antaranya Pura Tambangan Badung atau Pura Tambang Badung. Berikut fakta mengenai Pura Tambangan Badung ini yang dikutip dari situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: 5 Fakta Lulut Emas, Koloni Ulat Dianggap Pertanda Tidak Baik

Baca Juga: Sejarah Tari Barong Nong Nong Kling dari Desa Aan Klungkung

1. Sejarah berdirinya Pura Tambang Badung

Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di BaliPura Tambang Badung. (Denpasartourism.com)

Pura Tambangan Badung terletak di Banjar Pemedilan Kerandan, Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Sebagai pura tertua, Pura Tambang Badung ini telah ada sebelum Anglurah Pemecutan pertama berkuasa.

Dalam Babad Karana disebutkan, pura ini sebelumnya bernama Pura Taman. Setelah itu berubah menjadi Pura Ayu Penestaran Panembahan Badung. Kemudian berubah lagi menjadi Pura Tambang Badung.

2. Direnovasi dan diempon oleh Puri Agung Pemecutan

Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di BaliPura Tambangan Badung. (Denpasartourism.com)

Dalam perjalanannya, Bhatara Sakti Raja Badung memugar dan memperluas Pura Tambang Badung. Setelah proses pemugaran tersebut, pura ini kemudian diempon (dikelola atau dirawat) oleh Puri Agung Pemecutan.

Pura ini memiliki luas kurang sekitar 2 hektare. Pura Tambang Badung mengalami beberapa kali proses rehab yaitu pada tahun 1928 dan 1990.

3. Pura Tambang Badung memiliki 5 pelinggih

Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di BaliPelinggih di Pura Tambang Badung. (YouTube.com/Gung Ananda HD)

Seperti halnya pura lainnya di Bali, Pura Tambang Badung memiliki beberapa pelinggih yaitu:

  • Pelinggih Gedong Dalem Tambang Badung, merupakan stana (tempat) dari Siwa Dalem dan Ratu Ngurah Ratu Agung Kita Tengen
  • Pelinggih Luhur Kaler atau Anglayang sebagai pelinggih pokok yang merupakan stana Ida Bhatara Siwa Ring Gunung Agung, Batur, dan Jati. Bentuk pelinggihnya berupa padmasana dengan bedawang nala (kura-kura) dan naga sebagai hiasannya
  • Pesanggrahan Agung yang memiliki fungsi sebagai pengayatan (memuja secara jarak jauh) ke Pura Sakenan, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, Pura Besakih, dan Pura Batur
  • Beberapa pelinggih Hyang Ibu seperti Pelinggih Hyang Ibu Agung, Hyang Ibu Meranggi, Ibu Ngurah, Ibu Jembrana, Ibu Bongani, Ibu Rurung, Ibu Tameng, Ibu Pupuan, Ibu Bandem, Ibu Taruna, Ibu Tojan, Ibu Mekel Bukit, Ibu Klating, Ibu Tinggi, Ibu Janggal, Ibu Prani Gata, Ibu Pasek Agung, dan Ibu Sari
  • Palebahan pura yang terletak di sisi utara sebagai stana Ratu Ayu Mas Meketel, Ratu Mas Mereronce, Bhatari Gayatri, dan Bhatari Gangga.

4. Ada dua buah meriam di Pura Tambang Badung

Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di BaliMeriam di candi bentar Pura Tambangan Badung. (Denpasartourism.com)

Pura Tambang Badung memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki oleh pura lainnya seperti:

  • Terdapat dua buah meriam kuno yang menghiasi Candi Bentar di halaman mandala pertama. Kedua meriam ini diberi nama Gora dan Gori
  • Terdapat Candi Kurung unik sebagai penghubung halaman madya mandala dengan madya utama. Candi kurung ini memiliki dua buah patung yang terletak di kiri dan kanannya, yang disebut dengan Arca Jaksa dan Jaksi
  • Terdapat dua pemedalan atau pintu keluar yaitu Pemedalan Siwa Dalem Tambang Badung yang berada di sisi timur, dan Pemedalan Ida Bhatari Durga di sisi baratnya
  • Pelinggih Hyang Ibu Candi, memiliki struktur bangunan seperti candi yang di dalamnya terdapat dua buah lingga. Dari cerita-cerita secara turun-temurun dikatakan, bahwa di bawah candi terpendam prasasti-prasasti penting yang berisi cerita tentang kerajaan dan pura di Bali
  • Terdapat sebuah seni tradisi yang bernama Tari Baris Tangklong. Tari ini dipentaskan pada waktu penampahan Hari Raya Galungan, yang bertujuan untuk pembersihan alam dari kekuatan negatif dan menanamkan jiwa kesatria.

5. Piodalan Pura Tambang Badung 

Sejarah Pura Tambang Badung, Termasuk Tertua di BaliPura Tambangan Badung. (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Piodalan (perayaan hari jadi tempat suci) Pura Tambang Badung jatuh setiap hari Sugihan Jawa atau tepatnya Kamis, Wraspati wuku Sungsang. Piodalannya selalu dilaksanakan 210 hari sekali.

Sedangkan untuk piodalan yang dilaksanakan setahun sekali jatuh pada Purnamaning Kadasa (bulan kesepuluh) atau Purnamaning Kapat (bulan keempat) atau yang biasa disebut dengan Ngapat. Pura Tambang Badung ini berstatus sebagai pura kahyangan tiga, yaitu Pura Siwa dan Pura Kerajaan.

Pura Tambang Badung tercatat oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali pada tahun 2016 melalui Nomor Inventaris 3/14-09/STS/12. Saat ini, pura ini menjadi objek wisata budaya di Kota Denpasar.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya