9 Raja Denpasar dari Puri Agung Denpasar

Raja Denpasar IX telah tutup usia

Berita duka datang dari Puri Agung Denpasar. Raja Denpasar IX, Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah di usia 80 tahun, Sabtu (18/2/2023). Raja Denpasar IX meninggal setelah menjalani awat inap selama 10 hari.

Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan dinobatkan menjadi Raja Denpasar IX pada 25 November 2005 silam. Siapa sajakah Raja Denpasar selain Ida Cokorda Ngurah Jampe Pemecutan? Berikut sembilan Raja Denpasar yang dikutip dari situs Puriagungdenpasar.com.

1. Kyayi Ngurah Made, Raja Denpasar I

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarSuasana Puri Agung Denpasar. (Puriagungdenpasar.com)

Kyayi Ngurah Made menerima tahta dari Kyayi Ngurah Jambe Ksatriya yang tewas ketik Puri Kesatria dikudeta oleh Kyayi Ngurah Rai Pemecutan dan dibantu laskar dari Kerajaan Gianyar. Kyayi Ngurah Made kemudian membuat puri baru karena Puri Kesatria rusak karena kudeta tersebut. Lokasi yang diambil adalah di tetamanan Denpasar, berada di sebelah selatan Puri Kestria dan kini disebut dengan Puri Denpasar.

Karena pada tahun 1788 puri ini secara resmi sebagai pusat Kerajaan Badung, maka namanya menjadi Puri Agung Denpasar. Kyayi Ngurah Made secara resmi menggunakan gelar seorang raja yaitu I Gusti Ngurah Made Pemecutan karena berasal dari trah Pemecutan. I Gusti Ngurah Made Pemecutan dilantik sebagai Raja Denpasar pertama.

2. I Gusti Gede Ngurah Pemecutan, Raja Denpasar II

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarPerang Puputan Badung tahun 1906. (Commons.wikimedia.org/Dutch government)

Sebagai putra mahkota, I Gusti Gede Ngurah Pemecutan diwariskan Kerajaan Badung oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan. I Gusti Gede Ngurah Pemecutan berasal dari keturunan Jambe dan Pemecutan, sehingga dikenal istilah Jambe Pemecutan.

I Gusti Gede Ngurah Pemecutan dilantik menjadi Raja Denpasar II. Pusat pemerintahan Kerajaan Badung tetap berada di Puri Agung Denpasar.

3. I Gusti Made Ngurah Pemecutan, Raja Denpasar III

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarSituasi Puri Kesiman. (Puriagungdenpasar.com)

Setelah Raja Denpasar II wafat, putra mahkota I Gusti Made Ngurah Pemecutan masih di bawah umur sehingga belum mampu untuk memerintah. Kemudian disepakati, bahwa Paman dari I Gusti Made Ngurah Pemecutan, I Gusti Agung Gede Kesiman, menjadi wali raja bergelar I Gusti Gede Ngurah Kesiman.

Pusat Kerajaan Badung sementara dipindah ke Puri Kesiman. Setelah I Gusti Made Ngurah Pemecutan dewasa, pusat Kerajaan Badung kembali ke Puri Agung Denpasar. Ia kemudian dilantik menjadi Raja Denpasar III.

4. I Gusti Gede Ngurah Pemecutan, Raja Denpasar IV

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarUpacara palebon. (Puriagungdenpasar.com)

Setelah Raja Denpasar III wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh I Gusti Gede Ngurah Pemecutan yang dilantik sebagai Raja Denpasar IV. Pada masa Pemerintahan Raja Denpasar IV melangsungkan upacara Pitra Yadnya Pelebon terbesar saat itu. Upacara ini diselenggarakan untuk puluhan jenazah, termasuk jenazah Raja Denpasar III.

Selain itu, pada masa Pemerintahan Raja Denpasar IV, perdagangan di daerah Kuta semakin ramai. Raja Denpasar memberikan izin perusahaan dagang Belanda yang bernama De Nederlandsche Handel-Maatschppij (NHM), untuk membuka kantornya di daerah Kuta.

5. I Gusti Ngurah Alit Pemecutan, Raja Denpasar V

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarIlustrasi racun. (Unsplash.com/Artem Maltsev)

Setelah Raja Denpasar IV wafat, I Gusti Ngurah Alit Pemecutan mengganti ayahnya untuk menjadi Raja Denpasar V. Pada masa Pemerintahan Raja Denpasar V, situasi politik di Kerajaan Badung sedang kurang baik karena adanya campur tangan Kerajaan Belanda.

Raja Denpasar V meninggal karena diracun oleh I Gusti Ayu Riris. I Gusti Ayu Riris adalah istri dari adik tiri Raja Denpasar V yang bernama I Gusti Ngurah Made Agung.

6. I Gusti Ngurah Made Agung, Raja Denpasar VI

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarI Gusti Ngurah Made Agung. (Puriagungdenpasar.com)

Ketika Raja Denpasar V meninggal, putra mahkota I Gusti Alit Ngurah masih berusia 6 tahun sehingga belum bisa dinobatkan sebagai raja. Oleh karena itu, I Gusti Ngurah Made Agung, yang merupakan adik tiri Raja Denpasar V, diangkat menjadi raja untuk sementara waktu.

Pada 5 April 1876, I Gusti Ngurah Made Agung diangkat menjadi Raja Denpasar VI di usia 26 tahun. Raja Denpasar VI dikenal sebagai raja yang senang belajar tentang agama.

Peristiwa heroik terjadi pada masa lemerintahan Raja Denpasar VI yang dikenal dengan peristiwa Perang Puputan Badung. Pada tahun 1906, I Gusti Ngurah Made Agung gugur dalam pertempuran melawan tentara Belanda di depan Puri Agung Denpasar bersama ribuan rakyat dan sanak keluarga puri. Mereka mengenakan balutan pakaian serba putih dan membawa senjata tradisional. I Gusti Ngurah Made Agung juga dikenal dengan sebutan Ida Tjokorda Mantuk Ring Rana.

7. Tjokorda Alit Ngurah, Raja Denpasar VII

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarIda Cokorda Alit Ngurah, berdiri paling kanan. (Puriagungdenpasar.com)

I Gusti Alit Ngurah adalah putra mahkota Raja Denpasar V yang berhasil meloloskan diri dari Perang Puputan Badung tahun 1906. Kala itu ia dibawa kabur oleh beberapa pengawal khusus beserta sanak keluarga. Namun ia ditangkap dan diasingkan di Lombok.

Setelah 10 tahun dalam masa pengasingan, I Gusti Alit Ngurah kembali ke Bali. Oleh pemerintah kolonial Belanda, ia diangkat sebagai raja di wilayah (kala itu disebut dengan landshapen) Badung. I Gusti Alit Ngurah kemudian bergelar Cokorda Alit Ngurah saat diabiseka pada 30 Juni 1938 di Pura Besakih. Cokorda Alit Ngurah diangkat menjadi Raja Denpasar VII.

Karena Cokorda Alit Ngurah belum mempunyai puri, maka ia merintis pendirian Puri Denpasar yang baru pada tahun 1928, dan dibangun di daerah Satria. Kemudian puri ini sering disebut juga dengan nama Puri Satria.

8. Tjokorda Ngurah Agung, Raja Denpasar VIII

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarPelebon Ida Tjokorda Ngurah Agung Tahun 1998. (Instagram.com/puriagung.denpasarsatria)

Tjokorda Ngurah Agung merupakan putra laki-laki dari Tjokorda Alit Ngurah. Tjokorda Ngurah Agung aktif dalam dunia militer pada saat tentara Jepang mulai datang ke Bali.

Ia dikenal sebagai pendiri Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Bali yang memiliki markas di Puri Agung Denpasar (Puri Satria). Tjokorda Ngurah Agung juga dikenal sebagai pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bali. Atas jasanya terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ia diangkat sebagai Dewan Pemerintahan Swapraja Badung.

9. Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan SH, Raja Denpasar IX

9 Raja Denpasar dari Puri Agung DenpasarTjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, SH, Raja Denpasar IX. (Instagram.com/puriagung.denpasarsatria)

Sebagai putra pertama dari Tjokorda Ngurah Agung, Cokorda Ngurah Mayun Samirana SH dinobatkan menjadi Raja Denpasar IX pada 25 November 2005. Setelah diangkat menjadi Raja Denpasar IX, Cokorda Ngurah Mayun Samirana bergelar Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan.

Raja Denpasar IX dikenal memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelestarian seni dan budaya. Ida Cokorda diketahui pernah tercatat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia dan pernah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Bali.

Walaupun peran raja saat ini di Bali tidak memiliki pengaruh signifikan dalam ketatanegaraan, namun para raja ini masih dihormati keberadaannya. Keberadaan puri pun masih memiliki kewibawaan di mata masyarakat Bali.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya