Daftar Piodalan Pura di Hari Pagerwesi

Umat Hindu akan merayakan Pagerwesi nih

Pada hari Rabu (Buda) Kliwon Sinta, umat Hindu di Bali merayakan hari suci yang disebut dengan nama Pagerwesi. Hari suci ini jatuh empat hari setelah Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan. Kedua hari suci ini saling berkaitan.

Umat Hindu memuja Sang Hyang Pramesti Guru sebagai guru dari segala guru dan sang guru kehidupan pada Hari Pagerwesi. Umat Hindu memuliakan guru agar mendapatkan tuntunan untuk memakai ilmu pengetahuan yang turun di Hari Saraswati dengan sebaik-baiknya.

Pada hari suci ini umat Hindu melakukan persembahyangan, baik di rumah maupun pura. Beberapa pura juga melaksanakan piodalan (perayaan hari jadi tempat suci) pada Hari Pagerwesi. Berikut ini piodalan pura yang jatuh di Hari Pagerwesi.

Baca Juga: Makna Hari Pagerwesi, Memuliakan Tuhan Sebagai Guru Sejati

Baca Juga: 5 Tempat Melukat Banyu Pinaruh di Badung, Suasana Alam

1. Pura Kehen di Bangli

Daftar Piodalan Pura di Hari PagerwesiPura Kehen. (instagram.com/pura_kehen_bangli)

Pura Kehen merupakan pura kuno di Banjar Pekuwon, Desa Adat Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Berdasarkan tiga prasasti yang ditemukan, Pura Kehen diperkirakan sudah ada sejak tahun 1016 sampai 1049 Masehi, atau pada tahun saka 804 hingga 836.

Berdasarkan satu prasasti yang ditemukan itu, uma Hindu memuja Hyang Api, Hyang Tanda, dan Hyang Karimana di Pura Kehen. Ketiganya ini dapat dikatakan sebagai Tri Murti yang terdiri dari Brahma, Wisnu, Siwa.

Pura yang memiliki bale kulkul (tempat kentongan tradisional bali) unik ini berada di dataran tinggi, makanya pemandangan di sini sangat indah. Mirip seperti Pura Penataran Agung Besakih, pamedek (sebutan umat Hindu yang bersembahyang) yang akan menuju ke utama mandala Pura Kehen harus melewati beberapa anak tangga.

Umat Hindu yang menyungsung (memiliki tanggung jawab) terhadap Pura Kehen disebut dengan istilah Gebog Domas. Gebog Domas merupakan gabungan masyarakat dari banjar dan desa adat yang berada di sekitar Pura Kehen.

2. Pura Luhur Giri Salaka di Alas Purwo

Daftar Piodalan Pura di Hari PagerwesiSuasana saat piodalan di Pura Luhur Giri Salaka di Alas Purwo. (YouTube.com/PHDI Tegaldlimo)

Pura Luhur Giri Salaka berada di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Tepatnya berada di tengah Taman Nasional Alas Purwo. Walaupun di tengah hutan, namun pura ini sudah memiliki akses jalan yang sangat memadai.

Pura yang menjadi tujuan tirta yatra (perjalanan suci umat Hindu) dari Bali ini berdiri megah sejak tahun 1997. Awalnya, pura ini ditemukan secara tidak sengaja oleh penduduk setempat sekitar tahun 1967. Saat itu masyarakat melakukan penebasan hutan, dan puranya masih berupa tumpukan batu bata. Gapuranya diperkirakan dari peninggalan Kerajaan Blambangan yang berpusat di Alas Purwo pada abad ke-16.

Setiap ada piodalan di Hari Pagerwesi, pura ini selalu mengadakan prosesi upacara yang disebut Palemahan. Prosesi ini dilakukan dengan membuang sarana upacara atau sesaji ke tanah.

Tujuannya agar Bhuta Kala sebagai simbol energi negatif akan memakannya, sehingga tidak akan mengganggu umat manusia. Selain itu, prosesi ini juga bertujuan agar umat selalu dijauhkan dari hal-hal negatif atau mara bahaya.

3. Daftar piodalan pura lain di Bali pada Hari Pagerwesi

Daftar Piodalan Pura di Hari Pagerwesiilustrasi kegiatan upacara adat (pexels.com/Artem Beliaikin)

Selain kedua pura di atas, ada beberapa pura lainnya di Bali yang melaksanakan piodalan di Hari Pagerwesi. Tentunya piodalan ini dipilih sesuai kesepakatan masyarakat dan latar belakang sejarah dari pura tersebut. Berikut daftar pura-pura tersebut:

  • Pura Pasek Gelgel Meliling, Kabupaten Tabanan
  • Pura Masceti Selasih Sanding di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar
  • Pura Laban Sindu Jiwa di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar
  • Pura Padang Sakti Tangtu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar
  • Pura Pasek Gelgel Buruan Kaja di Kabupaten Tabanan
  • Pura Pasek Gobleg di Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan
  • Pura Jogan Agung di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
  • Pura Gadung Pengiasan di Kelurahan Dauh Puri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
  • Merajan Pasek Gaduh di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
  • Pura Merajan Pasek Gelgel Sekalan di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan
  • Pura Dalem Ularan di Banjar Tatasan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar
  • Pura Dadia Pasek Gelgel Kelabang Moding di Desa Tegallalang, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar
  • Pura Siwa/Pasek Toh Jiwa di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
  • Pura Pasek Ketewel di Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
  • Pura Sada di Banjar Gaduh, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Menurut Lontar Sundarigama, umat Hindu mempersembahkan beberapa sarana upacara di Hari Pagerwesi. Sarana upacara tersebut di antaranya prayascita dan sesayut pageh urip.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya