5 Permainan Tradisional Unik Bali, Jarang Banget Terlihat

Kamu mungkin gak pernah tahu karena memang jarang dimainkan

Pada zaman dahulu, anak-anak aktif bergerak karena memiliki permainan-permainan tradisional yang biasanya dimainkan pada sore hari. Permainan ini membuat mereka banyak bersosialisasi, aktif bergerak, dan mendapatkan tubuh yang sehat.

Hampir setiap daerah memiliki permainan tradisional. Apalagi di Bali, ada banyak permainan tradisional yang cukup unik untuk dimainkan. Permainan tradisional ini dulunya sangat populer di masyarakat sebelum datangnya gawai. Berikut ini deretan permainan tadisional unik Bali yang jarang terlihat.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Bali yang Berasal dari Karangasem

1. Deduplak

https://www.youtube.com/embed/BLYT16BmDBg

Deduplak merupakan permainan tradisional Bali yang tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2017. Permainan tradisional yang sangat sederhana ini bertujuan untuk membentuk dan membina watak melalui bermain.

Permainan ini menggunakan potongan batok kelapa untuk berlari maupun berjalan. Deduplak berasal dari suara "plak" ketika batok kelapanya dihentakkan.

Cara bermainnya sangat sederhana. Batok kelapa diberi tali, kemudian jempol kaki menjepit tali seperti menggunakan sandal jepit. Kedua tangan memegang tali dan menariknya begitu kaki melangkah.

Baca Juga: 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya

2. Nyen Durine

https://www.youtube.com/embed/-rHAFHdcWFY

Nyen Durine terdiri dari dua kata. Yaitu nyen yang artinya siapa, dan durine artinya di belakang. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang.

Satu orang ditunjuk sebagai penebak dan matanya ditutup oleh kain agar tidak bisa melihat. Pemain yang lain membentuk lingkaran, kemudian berjalan mengelilingi si penebak sambil bernyanyi.

Jika si penebak berhasil menebak orang yang berada di belakangnya, maka orang yang berhasil dikenali tersebut bergiliran menjadi penebak. Permainan tradisional ini tercatat sebagai WBTB pada tahun 2017.

3. Siap-siapan (tajen-tajenan)

5 Permainan Tradisional Unik Bali, Jarang Banget TerlihatPermainan ayam-ayaman. (YOuTube.com/YukMain TV)

Permainan siap-siapan (ayam-ayaman) ini tidak menggunakan ayam. Permainan ini terdiri dari dua orang yang saling berhadapan.

Masing-masing pemain harus mengangkat kaki sebelah (posisi dengkleng). Posisi tangan bebas, sesuai kesepakatan. Ada yang tangan kirinya lurus ke depan dan tangan kanan memegang kaki yang diangkat, ada juga yang tidak memegang kaki yang diangkat.

Para pemain akan berusaha saling menjatuhkan dengan menabrakkan tubuhnya ke lawan. Siapa yang jatuh, ia yang kalah. Atau siapa yang kedua kakinya menyentuk tanah, ia yang kalah. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun 2018.

4. Tok lait kancing

5 Permainan Tradisional Unik Bali, Jarang Banget TerlihatPermainan tok lait kancing. (YouTube.com/YukMain TV)

Permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini menggambarkan bagaimana orang Bali dalam membangun rumah tradisional.

Permainan ini dimainkan minimal tiga orang anak dengan tubuh yang sama besar. Mereka kemudian berdiri saling memunggungi, dan masing-masing pemain mengaitkan satu kaki mereka.

Jika kakinya sudah terkait satu dengan yang lain, maka mereka mulai melompat-lompat sambil berputar. Selama bermain ini, biasanya mereka menyanyikan lagu Tok Lait Kancing. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun 2016.

5. Madul dulan

https://www.youtube.com/embed/nmguEtycuyk

Permainan tradisional yang tercatat sebagai WBTB pada tahun 2012 ini adalah permainan sembunyi-sembunyian ala Bali. Pemainnya minimal 5 orang. Satu orang bertindak sebagai pencari, dan lainnya bersembunyi.

Kenapa dikatakan madul dulan, karena saat si pencari mencari orang yang bersembunyi dan menemukannya, maka ia harus menyebutkan kata "dul". Pemain yang bersembunyi juga harus menyebutkan kata "dul" saat kebali ke tempat asal si pencari.

Kira-kira kamu sudah pernah memainkan permainan tradisional unik Bali di atas, atau justru baru tahu setelah membaca artikel ini? Permainan-permainan ini sudah jarang dimainkan lagi. Sebab anak-anak lebih dominan menggunakan gawainya untuk mencari hiburan. Permainan tradisional seakan hilang ditelan zaman.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya