5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023

Umat Hindu di Bali hampir setiap bulannya memiliki hari suci

Umat Hindu di Bali hampir setiap bulannya memiliki hari suci. Hari suci merupakan hari untuk melakukan pemujaan kepada manifestasi atau kekuatan-kekuatan suci Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Masing-masing hari suci ini memiliki makna dan tata cara pelaksanaan yang berbeda. Berikut 5 hari suci umat Hindu di Bali Mei 2023.

Baca Juga: Fakta Pura Luhur Sri Rambut Sedana Jatiluwih, untuk Memohon Rezeki

Baca Juga: Apa Itu Hari Buda Cemeng Klawu di Bali

1. Buda Cemeng Klawu

5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023Pura Luhur Sri Rambut Sedana, Jatiluwih. (youtube.com/Gede Alit Tarsana)

Hari Rabu (3/5/2023), umat Hindu merayakan hari suci yang disebut dengan Buda Cemeng Klawu. Hari suci yang jatuh pada wuku Klawu ini juga disebut dengan Buda Wage Klawu, yaitu hari pemujaan Bhatara Rambut Sedana. Bhatara Rambut Sedana atau Dewi Laksmi adalah simbol kemakmuran, rejeki, dan kesejahteraan.

Seluruh umat Hindu, khususnya yang memiliki usaha atau bisnis akan melakukan pemujaan kepada Bhatara Rambut Sedana. Mereka memohon agar bisnisnya berjalan lancar, dan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas rejeki-Nya selama ini.

Hari suci ini juga sering disebut dengan odalan pipis atau upacara untuk uang. Bagi umat Hindu di Bali, uang adalah simbol rejeki. Ada mitos yang berkembang di masyarakat, bahwa pada Hari Buda Cemeng Klawu, pantang untuk mencari atau membayar utang. Buda Cemeng Klawu diperingati setiap 210 hari sekali.

2. Hari Purnama Jyestha

5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023Ilustrasi bulan purnama. (unsplash.com/Sanni Sahil)

Purnama Jyestha jatuh pada hari Kamis (4/5/2023). Jyestha berarti bulan kesebelas dalam kalender Bali.

Bagi umat Hindu, purnama termasuk hari suci yang dirayakan setiap bulan penuh atau Sukla Paksa. Setiap purnama, umat Hindu bersembahyang dengan menghaturkan sarana upacara seperti banten sodan, tumpeng, daksina, canang, dan segehan di tempat suci masing-masing rumah. Hari Purnama Jyestha jatuh setiap satu tahun sekali.

Pada Purnama Jyestha, pura yang melakukan piodalan (perayaan hari jadi tempat suci) adalah Pura Pasar Agung yang berada di lereng Gunung Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Selain itu, pura yang memiliki artistektur seperti Kerajaan Majapahit bernama Pura Maospahit di Banjar Grenceng, Jalan Sutomo, Kota Denpasar piodalan-nya juga jatuh di Hari Purnama Jyestha.

3. Hari Saraswati

5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023Ilustrasi Dewi Saraswati. (pixabay.com/Zain_Mustaghfir)

Hari Saraswati jatuh pada hari Sabtu (20 Mei 2023), tepatnya pada Saniscara Umanis wuku Watugunung. Hari suci ini memiliki makna sebagai turunnya ilmu pengetahuan.

Umat Hindu memuja Dewi Saraswati, yang merupakan sakti Dewa Brahma sebagai simbol Dewi Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu menghaturkan banten Saraswati pada sarana belajar seperti buku.

Jadi hampir semua sekolah di Bali melaksanakan piodalan untuk memohon kelancaran dalam proses belajar mengajar. Hari Saraswati diperingati setiap 210 hari, dan merupakan hari terakhir dalam kalender Bali.

4. Hari Banyu Pinaruh

5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023Melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul, Sangeh. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Hari Banyu Pinaruh jatuh sehari setelah Hari Saraswati, tepatnya Minggu (21/5/2023), Redite Paing wuku Sintha. Kalau Saraswati jatuh pada hari terakhir siklus kalender Bali, maka Banyu Pinaruh jatuh sebagai permulaan siklus kalender Bali.

Banyu Pinaruh berasal dari dua kata, yaitu banyu yang berarti air dan pinaruh atau pangweruh yang berarti pengetahuan. Banyu Pinaruh sendiri dapat diartikan sebagai hari pembersihan kotoran atau kegelapan pikiran dengan cara mandi ilmu pengetahuan.

Jadi umat Hindu melakukan pembersihan diri secara lahir dan batin dengan melukat atau mandi suci. Pada pagi harinya akan mencaru sumber air seperti laut, campuhan (pertemuan aliran sungai), maupun tempat-tempat yang digunakan untuk melukat.

5. Hari Pagerwesi

5 Hari Suci Umat Hindu di Bali yang Dilaksanakan Mei 2023Umat Hindu sedang bersembahyang di pura. (unsplash.com/Hakan Nural)

Hari Pagerwesi jatuh pada Rabu (24/5/2023), tepatnya pada Buda Kliwon wuku Sintha. Pagerwesi berasal dari kata pager yang berarti pagar, dan wesi yang berarti besi atau bahan yang kuat. Pagerwesi sendiri memiliki makna cara memagari atau membentengi diri agar tidak terkena pengaruh-pegaruh negatif. Caranya adalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan.

Umat Hindu di Bali memuja Sang Hyang Paramesti Guru, yang merupakan nama lain dari Dewa Siwa. Sang Hyang Paramesti Guru sebagai simbol guru bagi alam semesta. Hari Pagerwesi jatuh setiap 210 hari sekali.

Daerah perkotaan di Kabupaten Buleleng memiliki tradisi yang unik dalam menyambut Hari Pagerwesi. Mereka melaksanakan Pagerwesi mirip dengan pelaksanaan Hari Raya Galungan. Selain itu, umat yang keluarganya masih dikubur di kuburan desa setempat akan melakukan ziarah. Mereka akan membawa suguhan makanan dan nantinya dinikmati bersama-sama keluarga yang hadir.

Pelaksanaan hari suci ini harus dilaksanakan dengan hati yang bersih, tulus, dan ikhlas. Hal ini bertujuan agar umat Hindu di Bali bisa mendapatkan berkah terbaik dari Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya