Hari Arak Bali, Antara Tradisi dan Sarana Bersosialisasi

Resmi! Tanggal 29 Januari ditetapkan sebagai Hari Arak Bali

Beberapa daerah di Indonesia memiliki minuman beralkohol hasil fermentasi yang diolah secara tradisional. Satu di antaranya arak Bali. Sebagai minuman tradisional khas Bali, arak sangat populer sampai ke mancanegara.

Bahkan, kini Gubernur Bali menetapkan setiap tanggal 29 Januari diperingati sebagai Hari Arak Bali. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022. Seperti apakah keberadaan arak Bali selama ini?

Baca Juga: Cara Membedakan Arak Gula dan Arak Karangasem Menurut Penikmat di Bali

1. Digunakan sebagai jamuan raja pada zaman dulu

Hari Arak Bali, Antara Tradisi dan Sarana BersosialisasiProses pembuatan arak di Dusun Merita. (YouTube.com/Tresna Channel)

Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam keterangannya di situs Pdiperjuanganbali.id berujar minuman beralkohol digunakan di seluruh dunia sebagai penghangat badan, tambahan energi, hingga menjadi kebutuhan rumah tangga.

Penglingsir (tetua) kita terbiasa minum arak Bali, minum kopi arak tanpa gula, namun terbatas untuk kesehatan. Satu sloki pagi hari sebelum bekerja, dan malam hari sebelum tidur,” kata Koster, dilansir dari situs tersebut, Minggu (25/12/2022).

Ia lalu bercerita tentang Kitab Negarakertagama (Desawarnana), karya sastra kuno peninggalan Kerajaan Majapahit. Pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit selalu menghadirkan arak, tuak, hingga brem sebagai jamuan pesta rakyat setelah panen raya.

Sekadar diketahui, Kitab Negarakertagama merupakan karya seorang pujangga sastra Jawa pada masa Majapahit bernama Mpu Prapanca. Dalam Kitab Negarakertagama, Pupuh (syair atau puisi) 90 berbunyi:

3. Lwir niɳ pana surasa tan / pgat mawantu, twak nyu twak / çiwalan / harak hano kilaɳ brm, mwaɳ tampo sin adika taɳ hane harp / sök, sarwwa mas/ wawan ika dudw anekawarnna

4. Rombeh mwaɳ guci tikanaɳ prakirrnna lumra, arddakweh sajen ika datwanekawarnna, tanpantyaɳ larih aliwer banun way adrs, sambeknyangapan umutah waneh byamoha

5. Prahprah nrpatin aweh khasukan / pamukti, yan waɳ çakta pa- (132b) da pinaran / larihnya limpad, tan dadyamidi rin alah tlas kasenkwan, riɳ wwaɳ mana lagi werwer ginuywan

6. Ramyaɳ gitada paniduɳ nikan maganti, kirtti çri nrpati linanwakenyan anras, mankin tusta san aninum / samenake twas, sowenyalaha wkasan maguywaguywan.

Artinya:

3. Mengalir pelbagai minuman keras segar, tuak nyiur, tal, arak kilang, brem, tuak rumbya, Itulah hidangan minuman yang utama, Wadahnya emas berbentuk aneka ragam.

4. Porong dan guci berdiri terpencar-pencar, Berisi minuman keras dari aneka bahan, Beredar putar seperti air yang mengalir, Yang gemar, minum sampai muntah serta mabuk.

5. Meluap jamuan Baginda dalam pesta, Hidangan mengalir menghampiri tetamu, Dengan sabar segala sikap diizinkan, Penyombong, pemabuk jadi buah gelak tawa

6. Merdu merayu nyanyian para biduan, Melagukan puji-pujian Sri Baginda, Makin deras peminum melepaskan nafsu, Habis lalu waktu, berhenti gelak-gurau.

2. Arak Bali dibuat secara tradisional 

Hari Arak Bali, Antara Tradisi dan Sarana BersosialisasiPerajin Arak (IDN Times/Wayan Antara)

Banyak yang salah sangka, bahwa arak Bali memakai campuran bahan kimia yaitu alkohol. Padahal, arak Bali diolah secara alami dan tradisional. Bahan dasarnya arak Bali adalah nira pohon kelapa, pohon anau (aren), dan pohon ental (lontar).

Kabupaten Karangasem adalah sentralnya para perajin arak tradisional di Bali. Hal ini mengacu pada data Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag (Disperindag) Karangasem, jumlah perajin arak di Kabupaten Karangasem sebanyak 7.700 orang yang tersebar di Kecamatan Manggis, Kecamatan Sidemen, Kecamatan Abang, dan Kecamatan Kubu. Berikut ini data detailnya:

  • Kecamatan Manggis: 800 orang
  • Kecamatan Abang: 2.500 orang
  • Kecamatan Kubu: 600 orang
  • Kecamatan Sidemen: 3.800 orang.

Meskipun sudah diatur secara legal dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali, para perajin arak di Karangasem harus menghadapi persoalan persaingan pada tahun 2021. Yaitu beredarnya arak fermentasi gula pasir. Arak gula pasir dijual lebih murah daripada hasil sulingan sadapan nira ataupun aren.

Harga arak gula pasir dijual Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per 600 ml. Sedangkan arak nira atau aren berkisar Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per 600 ml.

"Harganya arak jadi jeblok, perajin arak di sini malah pusing," keluh perajin arak tradisional asal Desa Tri Eka Bhuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, I Nyoman Windra, yang pernah diwawancara IDN Times, Kamis (25/2/2021) lalu.

Kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan arak Bali sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 414/P/2022 Tentang Penetapan WBTB Indonesia Tahun 2022.

3. Arak digunakan sebagai minuman kesehatan para tetua

Hari Arak Bali, Antara Tradisi dan Sarana BersosialisasiIDN Times/Irma Yudistirani

Arak Bali memiliki citra negatif karena dikaitkan dengan mabuk-mabukan di kalangan remaja dan orang dewasa. Namun penulis melihat fakta lain, yaitu menjumpai (alm) kakek sendiri yang gemar meminum arak hampir setiap hari. Jumlahnya tidak banyak. Kakek minum masing-masing satu sloki arak di pagi hari setelah bangun tidur, dan sebelum tidur.

Pernah penulis menanyakan langsung apa manfaatnya. Menurut kakek, minum arak baik untuk kesehatan, dan membersihkan toksin-toksin di perut. Selain itu, juga bagus untuk menghangatkan tubuh.

Kakek meminum arak dari Karangasem yang diletakkan di sebuah gentong kaca berisi jahe atau gingseng (gingseng direndam bersama arak). Kakek meminumnya hampir rutin minum, namun tidak ketergantungan terhadap arak tersebut. Jika tidak sempat untuk minum arak, ya tidak ada efek sampingnya. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Gubernur Bali yang menyatakan, tetua terbiasa minum arak Bali untuk kesehatan. Satu sloki pagi hari sebelum bekerja, dan malam hari sebelum tidur.

4. Arak Bali bagian dari tradisi dan upacara

https://www.youtube.com/embed/ezGGq0MzmGo

Arak Bali memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Arak juga kerap menjadi bagian dari tradisi di Bali. Ada beberapa tradisi yang menghadirkan arak Bali seperti:

  • Megibung atau tradisi makan bersama. Biasanya pihak penyelenggara akan menyediakan minuman dari air putih, arak, dan tuak. Sebagian besar kegiatan pasti akan melanjutkan dengan minum arak atau tuak bersama-sama
  • Magenjekan, tradisi bernyanyi mirip seperti akapela. Mereka yang bernyanti akan meminum arak atau tuak selama megenjekan
  • Arak adalah bagian dari upacara Hindu di Bali. Hal ini terlihat saat melakukan tetabuhan (menuangkan) menggunakan arak dan brem ke tanah. Begitu pula pada saat melakukan upacara mecaru (sembahyang untuk mengharmoniskan antara manusia dan alam), juga menggunakan arak dan brem dalam persembahannnya.

5. Arak Bali juga sebagai sarana bersosialisasi

Hari Arak Bali, Antara Tradisi dan Sarana BersosialisasiArak Bali. (Instagram.com/['arakbrembalidewisri']

Selain bagian dari tradisi maupun upacara di Bali, arak juga kerap digunakan untuk bersosialisasi bersama teman dan keluarga. Seperti yang pernah dituturkan oleh kakek penulis, kalau pada zamannya, orang yang boleh minum arak harus sudah dewasa atau berkeluarga. Mereka jarang sekali minum-minum arak hingga mabuk, dan membuat kerusuhan atau mengganggu kepentingan umum.

Pada zaman kakek, minum arak dihadirkan sebagai ajang berkumpul bersama teman-teman untuk bersenda gurau, melepas penat, dan mengeluarkan uneg-uneg. Dari pengamatan penulis, minum arak Bali kini mengalami pergeseran. Para remaja sudah tidak canggung lagi untuk meminumnya, bahkan tak jarang diakhiri dengan keributan atau perkelahian.

Semoga dengan adanya Hari Arak Bali, namanya bisa setara dengan soju dari Korea maupun sake asal Jepang. Ingat, minum arak Bali secukupnya ya, jangan sampai mabuk.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya