6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di Bali

Pernah masuk MURI lho. Kapan ya bisa diterbangkan lagi? 

Layangan janggan termasuk jenis layangan tradisional Bali yang bentuknya menyerupai seekor naga. Ciri khas layangan ini adalah memiliki ekor panjang berwarna merah, putih, dan hitam.

Selain ekor, kepala adalah bagian layangan yang menarik untuk dilihat. Pada bagian kepala, setiap undagi (Pembuat layangan) akan membuat bentuk kepala (Tapel) naga seindah dan seseram mungkin.

Selain itu, pada bagian kepala ini berhiaskan mahkota, badong, dan rambut. Tiga tahun lalu, tepatnya 2019, layangan janggan fenomenal karena berhasil mengudara di atas Pantai Mertasari, Kelurahan Sanur, Kota Denpasar. Lantas bagaimana nasib layangan raksasa ini sekarang?

Baca Juga: 5 Jenis Layangan Tradisional Bali, Bentuknya Unik

1. Banjar Dangin Peken menjadi ikon layangan janggan di Bali

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliSalah satu layangan sakral Banjar Dangin Peken. (instagram.com/stdhananjaya)

Banjar Dangin Peken, Sanur, dikenal sebagai ikon layangan janggan di Bali. Banjar ini memiliki beberapa layangan janggan sakral (Due) seperti Panji Sakti dan Naga Banda.

Selain layangan sakral, mereka juga memiliki layangan janggan fenomenal yang bernama Naga Raja. Layangan ini memiliki ukuran yang sangat besar dan ekornya panjang.

Baca Juga: 5 Fakta Mistis Calonarang Khas Bali, Sempat FYP di TikTok

2. Nama Naga Raja muncul berawal dari bisikan di Pura Goa Lawah

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliKepala Naga Raja. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Kadek Suprapta Meranggi atau yang akrab disapa Deck Sotto, merupakan undagi dan pemerhati layangan dari Banjar Dangin Peken. Ia bersama teman-temannya memiliki rancangan untuk membuat layangan janggan dengan ukuran yang sangat besar dan menggunakan sistem knockdown (Bongkar pasang). Rencana tersebut ia lontarkan sekitar tahun 2015, dan kala itu masih mencari nama untuk layangan ini.

Sekitar Oktober 2015, Deck Sotto tangkil ke Pura Goa Lawah, Kabupaten Klungkung, bersama keluarganya. Ketika sedang duduk di pinggir pantai dekat Pura Goa Lawah, ia tiba-tiba seperti mendengarkan suara di telinganya yang menyebutkan sebuah nama, yaitu Naga Raja. Hal itu diceritakan kepada teman-temannya, bahwa dia sudah mendapatkan nama untuk layangan yang akan dibuat. Yaitu Naga Raja.

Baca Juga: 7 Mantra Penangkal Leak, Bisa Digunakan Sehari-hari

3. Naga Raja mulai dikerjakan tahun 2016

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliLayangan janggan Naga Raja. (instagram.com/deck_sotto)

Setelah mendapatkan nama, Deck Sotto memulai pengerjaan layangan janggan pada Januari 2016 dengan mengumpulkan beberapa undagi utama yang berasal dari Banjar Dangin Peken. Para undagi ini memiliki beragam tugas sesuai keahliannya masing-masing seperti membuat desain bentuk layangan, ekor, hiasan, tapel (Kepala), dan bagian pecukannya.

"Saya bertugas mengoordinir sekaligus memberikan supervisi kepada teman-teman undagi," ungkap pria yang gemar memancing ini.

Untuk pemilihan bambu, Deck Sotto bersama teman-temannya memilih kualitas terbaik yang cocok digunakan untuk pembuatan layangan Naga Raja.

4. Awalnya didesain bukan untuk diterbangkan

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliLayangan janggan Naga Raja. (instagram.com/deck_sotto)

Deck Sotto menceritakan, layangan Naga Raja bukanlah dirakit dari layangan sebelumnya.

"Layangan ini adalah layangan baru bukan diambil dari versi sebelumnya. Kami membuatnya dari nol tanpa mengambil bagian dari layangan sebelumnya," tutur Deck Sotto.

Jadi ia dan teman-temannya tidak mengetahui secara pasti bentuk yang akan dibuatnya nanti. Sebab mereka awalnya bukan mendesainnnya untuk diterbangkan, melainkan hanya keperluan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) saja.

5. Naga Raja pecahkan rekor di MURI

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliBagian kondo (leher dan kepala) Naga Raja yang memiliki ukuran sangat besar. (instagram.com/deck_sotto)

Proses pembuatan layangan Naga Raja memerlukan waktu sekitar 5 bulan dan menghabiskan biaya sekitar Rp100 juta. Usahanya tidak sia-sia. Pada tahun 2016, layangan naga ini berhasil memecahkan Muri sebagai layangan tradisional terbesar.

Naga Raja tercatat memiliki bentangan sayap sepanjang 11,3 meter dengan tinggi bagian tubuh mencapai 15 meter. Layangan yang memiliki panjang ekor 250 meter tersebut memiliki berat hingga mencapai 700 kilogram.

Dilihat dari ukuran panjang dan berat, untuk menerbangkannya saja memerlukan area yang luas, banyak orang, dan tentunya angin yang bertiup kencang.

6. Pernah disentil Wali Kota Denpasar, akhirnya berhasil mengudara pada tahun 2019

6 Fakta Layangan Naga Terbesar dari Sanur, Fenomenal di BaliLayangan janggan Naga Raja. (instagram.com/deck_sotto)

Seperti diungkapkan di atas, layangan ini tidak mudah untuk diterbangkan. Namun Wali Kota Denpasar kala itu, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, pernah menyentil Deck Sotto dengan mengatakan "Naga Raja bukanlah layangan karena tidak diterbangkan."

Mendengar sentilan tersebut, Deck Sotto bersama warga Banjar Dangin Peken, khususnya Sekeha Teruna (ST) Dhananjaya Banjar Dangin Peken, sepakat untuk menerbangkan Naga Raja.

Pada tahun 2019, ketika penutupan lomba layang-layang Piala Dhananjaya ke-2, Minggu (11/08/2019), layangan janggan ini berhasil mengudara di atas Pantai Mertasari.

Deck Sotto dan teman-temannya baru mengetahui bentuk seutuhnya dari Naga Raja begitu berhasil mengudara. Ia sangat kagum melihat bentuknya.

"Bukan karena layangan sendiri ya, namun Naga Raja saya nilai sebagai layangan janggan yang sempurna dari segi bentuk (Gegulakannya)," kata Deck Sotto.

Tahun 2019 adalah tahun terakhir layangan janggan raksasa tersebut mengudara menghiasi langit Sanur. Naga Raja diputuskan untuk disineb (disimpan) pada tahun 2019, dan akan dibangkitkan untuk terbang lagi di kemudian hari.

"Untuk bisa kembali merakit dan menerbangkan Naga Raja memerlukan biaya yang tidak sedikit, orang yang banyak, dan angin yang sempurna. Saya dan teman-teman di Banjar Dangin Peken masih belum tahu kapan Naga Raja akan diterbangkan lagi. Sepertinya untuk musim layangan tahun 2022 ini masih belum ada rencana," ungkap Deck Sotto ketika dihubungi melalui saluran telepon, Rabu (13/4/2022).

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya