Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional Bali

Ternyata loloh tercantum dalam lontar #Bali lho

Sebenarnya nenek moyang atau leluhur memiliki banyak ramuan herbal tradisional yang digunakan untuk menyehatkan tubuh anak-anak hingga orang dewasa. Satu ramuan tradisional yang dikenal hingga kini adalah loloh atau jamu. Yuk mengenal sejarah apa itu minuman loloh, jamu tradisional Bali.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Masakan Ikan Laut Tradisional Khas Bali

Baca Juga: 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya

1. Lontar Taru Premana adalah sumber pembuatan loloh

Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional Baliilustrasi lontar bali (IDN Times/Irma Yudistirani)

Sebagai ramuan tradisional atau usadha, loloh dibuat tidak sembarangan. Ada sumber pengetahuan yang menjadi acuan pembuatannya. Menurut seorang praktisi spiritual di Bali, Jro Master Bayu Gendeng, loloh dibuat berdasarkan lontar-lontar leluhur di Bali.

"Umumnya acuan pengetahuan yang digunakan dalam pembuatan loloh ini adalah Lontar Taru Premana," ungkap pria yang juga akrab dipanggil Bayu Gendeng ini.

Lontar Taru Premana adalah lontar atau naskah sastra kuno, isinya tentang berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan obat-obatan tradisional atau herbal untuk menyembuhkan penyakit.

2. Ada takaran, doa, dan hari baik dalam meracik loloh

Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional BaliBayu Gendeng saat demo pembuatan loloh. (dok. Bayu Gendeng)

Dalam meracik ramuan, makanan, atau minuman biasanya memerlukan takaran yang tepat. Menurut Bayu Gendeng, takaran dalam pembuatan loloh ataupun ramuan tradisional lainnya tidak menggunakan satuan umum seperti gram. Melainkan satuan tidak baku tradisional seperti agembel (segenggam), sehelai, dan lainnya.

Namun kekurangan dari metode satuan ini adalah tidak adanya standar baku dalam pembuatan loloh. Karena berdasarkan cipta rasa si pembuatnya.

Seperti yang dilakukan oleh finalis The Master ini, Bayu Gendeng selalu mengiringinya dengan doa atau mantra selama membuat loloh. Fungsinya untuk menguatkan energi dari bahan-bahan yang digunakan.

"Selain itu, dalam pembuatannya memperhatikan hari-hari baik (pedewasan). Nanti loloh yang dihasilkan akan memberikan manfaat yang lebih baik untuk kesehatan tubuh orang yang meminumnya," tandas pria yang meraih Juara 1 tingkat Provinsi Bali dalam Lomba Pembuatan Loloh di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022 lalu bersama tim Loloh Bali.

3. Loloh bukanlah pengganti obat. Melainkan hanya membantu kesehatan tubuh sesuai dengan Tri Dosa

Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional BaliBayu Gendeng saat demo pembuatan loloh. (dok. Bayu Gendeng)

Bayu Gendeng menegaskan, bahwa loloh bukanlah pengganti obat untuk orang sakit, melainkan berfungsi untuk membantu menyehatkan tubuh manusia. Loloh memiliki sifat sesuai dengan Tri Dosha yaitu vatta (udara atau antara panas dan dingin), pitta (api atau panas), dan kapha (air atau dingin).

Pembuatan loloh menyesuaikan kelemahan tubuh dari orang yang akan meminumnya. Misalnya, jika seseorang menderita diabetes, maka bahan-bahan yang mengandung gula bisa dikurangi.

"Misalkan lagi, jika tubuh seseorang mengalami panas atau demam, bisa diberikan loloh yang bersifat dingin untuk menurunkan suhu tubuh. Oleh karena itu, pemberian loloh juga perlu memperhatikan kondisi tubuh seseorang," ujar Bayu Gendeng.

4. Bahan-bahan alami loloh dan manfaatnya

Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional BaliIlustrasi loloh. (instagram.com/loloh_bali_)

Loloh terbuat dari ramuan bahan-bahan alami atau herbal tumbuhan, madu, telur, dan lainnya. Berikut ini bahan yang digunakan untuk membuat loloh dan manfaatnya:

  • Jahe merah, kunyit, dan temu putih bagus untuk meningkatkan imun tubuh
  • Daun tulasi, pisang, dan sedikit daun mint untuk asam lambung
  • Air rebusan kolang-kaling sebagai bahan dasar loloh untuk asam urat
  • Daun kayu manis untuk kesehatan perut
  • Air kelapa dan daun jempiring atau don piduh untuk asam lambung.

Bayu Gendeng mengingatkan agar tidak meminum loloh secara berlebihan, maksimal 3 gelas dalam sehari. Karena pembuatannya sangat tradisional dan tanpa bahan pengawet, maka sebaiknya loloh langsung diminum setelah dibuat agar rasa serta khasiatnya tidak berubah.

"Karena loloh tidak menggunakan bahan pengawet, sebaiknya menyimpan loloh tidak lebih dari 1x24 jam. Berbeda dengan obat-obatan kimia," kata Bayu Gendeng.

5. Loloh boleh diminum oleh anak-anak, namun ada ketentuannya

Sejarah Apa Itu Minuman Loloh, Jamu Tradisional BaliIlustrasi loloh. (instagram.com/loloh_bali_)

Apakah loloh bisa diberikan untuk anak-anak dan sebagai pengganti obat sirop? Bayu Gendeng memastikan loloh bisa diberikan kepada anak-anak, namun terlebih dahulu menyesuaikan keadaan tubuhnya. Loloh juga bukan pengganti obat sirop.

"Untuk balita sebaiknya tidak menggunakan madu. Karena madu tidak baik untuk balita. Selain itu yang perlu diketahui, loloh itu tidak digunakan untuk mengganti obat sirop. Karena fungsi loloh bukan sebagai obat (tamba), melainkan sebagai pendukung untuk menambah imun dan membantu menyehatkan tubuh," tegas Bayu Gendeng.

Itulah sejarah apa itu loloh. Sebagai bagian dari warisan leluhur, maka sudah sepatutnya dilestarikan. Mengingat loloh memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Loloh relatif aman diminum selama pembuatannya sesuai dengan petunjuk yang benar.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya