Kalau kamu ingin mencari sisi unik tradisi di Pulau Bali, maka desa Tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem tempatnya. Kamu akan menemukan tradisi yang sudah tersohor di dunia unik. Yakni perang pandan atau mekare-kare.
Menurut kepercayaan dalam agama Hindu, Dewa Indra atau Dewa Perang pernah menyelamatkan Tenganan dari kekejaman Raja Maya Denawa yang suka senang menindas. Karena murka, Dewa Indra lalu diutus untuk melawan Maya Denawa, yang kemudian dimenangkan oleh Dewa Indra. Sebagai wujud rasa terima kasih, warga Tenganan melaksanakan ritual mekare-kare tiap tahunnya.
Tradisi ini hanya diadakan pada sasih kelima atau bulan kelima sesuai dengan penanggalan masyarakat Hindu Bali. Atau jatuh sekitar bulan Juni menurut penanggalan Masehi.
Ketika waktunya tiba, seluruh warga akan berkumpul di bale banjar (Semacam alun-alun desa). Para pria yang bertanding akan mengenakan kamben dan udeng (Destar atau ikat kepala) tanpa memakai baju. Sementara para perempuan menggunakan pakaian khas setempat.