Orangtua Juga Manusia, Tapi Kenapa Harus Aku yang Sembuh?

Selama ini kita sering mendengar bahwa memaafkan orangtua adalah langkah penting untuk kesehatan mental. Namun, apakah itu semudah yang kita pikirkan? Sebagai anak, kita sering kali dibebani dengan ekspektasi yang tidak hanya tinggi tetapi juga tidak realistis.
Lebih dari sekadar harapan, ada banyak hal yang menyakitkan yang bisa diberikan orangtua kepada anaknya: kontrol yang berlebihan, kurangnya penghargaan, dan keras kepaa yang menghalangi kita menjadi diri sendiri.
Tidak semua bisa begitu mudah melepaskan rasa sakit dan menerima segala yang telah terjadi. Menyembuhkan luka bukanlah proses yang mudah, apalagi ketika luka tersebut datang dari orang yang seharusnya memberikan kita kasing sayang dan dukungan.
1. Orangtua juga manusia, tapi luka itu nyata
Orangtua sering kali dianggap sebagai sosol tak tergoyahkan, mereka memegang peran sebagai sumber kekuatan, perlindungan, dan kebijaksaan. namun mereka juga manusia dengan kekurangan dan kesalahan.
Ketika mereka gagal memahami perasaan kita atau mengambil keputusan yang menyakitkan luka itu bisa terasa nyata. Meskipun orangtua berusaha melakukan yang terbaik, kadang-kadang apa yang mereka anggap baik justru menambah beban yang dirasakan dan luka yang ditinggalkan tetap membekas hingga kita dewasa.