Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi orang bersedih (Freepik.com/freepik)

Selama ini kita sering mendengar bahwa memaafkan orangtua adalah langkah penting untuk kesehatan mental. Namun, apakah itu semudah yang kita pikirkan? Sebagai anak, kita sering kali dibebani dengan ekspektasi yang tidak hanya tinggi tetapi juga tidak realistis.

Lebih dari sekadar harapan, ada banyak hal yang menyakitkan yang bisa diberikan orangtua kepada anaknya: kontrol yang berlebihan, kurangnya penghargaan, dan keras kepaa yang menghalangi kita menjadi diri sendiri.

Tidak semua bisa begitu mudah melepaskan rasa sakit dan menerima segala yang telah terjadi. Menyembuhkan luka bukanlah proses yang mudah, apalagi ketika luka tersebut datang dari orang yang seharusnya memberikan kita kasing sayang dan dukungan.

1. Orangtua juga manusia, tapi luka itu nyata

Ilustrasi orangtua yang ingin menyakiti anaknya (Freepik.com/freepik)

Orangtua sering kali dianggap sebagai sosol tak tergoyahkan, mereka memegang peran sebagai sumber kekuatan, perlindungan, dan kebijaksaan. namun mereka juga manusia dengan kekurangan dan kesalahan.

Ketika mereka gagal memahami perasaan kita atau mengambil keputusan yang menyakitkan luka itu bisa terasa nyata. Meskipun orangtua berusaha melakukan yang terbaik, kadang-kadang apa yang mereka anggap baik justru menambah beban yang dirasakan dan luka yang ditinggalkan tetap membekas hingga kita dewasa.

2. Kenapa anak tidak selalu bisa menjadi apa yang orangtua inginkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di