Oleh Dody Nugraha | Aset Bangsa ID x GBN DKI Jakarta
Penganggaran bencana mengacu pada proses pengalokasian, termasuk sumber Anggaran Pendapatan Bencana Negara (APBN) keuangan berdasarkan skala prioritas, untuk tujuan perencanaan dan menanggapi bencana.
"UU Nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam manajemen penyelenggaraan penanggulangan bencana"
Dalam tinjauan sadar anggaran bencana, fokusnya adalah memastikan bahwa kebijakan anggaran digunakan secara efektif dan efisien, dengan penekanan khusus pada meminimalkan biaya sambil tetap memenuhi kebutuhan mereka yang terkena dampak bencana.
"Data Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI) tahun 2020 mencatat, beban rata-rata yang harus ditanggung untuk menanggulangi bencana alam dan nonalam setiap tahunnya mencapai Rp22,8 triliun"
Ada beberapa pertimbangan yang mungkin relevan saat melakukan tinjauan sadar anggaran bencana:
Pertama, identifikasi kebutuhan yang paling mendesak. Yaitu memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak dapat membantu memastikan bahwa anggaran yang diarahkan ke tempat yang paling dibutuhkan. Ini mungkin melibatkan memprioritaskan kebutuhan berdasarkan tingkat keparahan, urgensi, dan dampak potensial.
Kedua, memanfaatkan anggaran yang ada. Sebelum mencari sumber anggaran tambahan, mungkin bermanfaat untuk menilai sumber anggaran apa yang sudah tersedia dan bagaimana sumber anggaran tersebut dapat digunakan secara paling efektif. Ini mungkin melibatkan pemanfaatan rencana tanggap darurat yang ada atau bermitra dengan organisasi lokal yang sudah memiliki sumber daya.
Ketiga, mencari solusi pembiayaan. Skema pembiayaan yang terbaru berdasarkan situasi kondisi, mungkin berguna untuk mempertimbangkan opsi biaya yang masih dapat memenuhi kebutuhan mereka yang terkena dampak bencana. Misalnya, membeli persediaan dalam jumlah besar atau menggunakan sukarelawan mungkin lebih hemat biaya daripada mempekerjakan staf atau kontraktor tambahan.
Keempat, memantau dan mengevaluasi kemajuan. Pemantauan dan evaluasi kemajuan secara teratur dapat membantu memastikan, bahwa sumber daya digunakan secara efektif dan setiap penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan tepat waktu.