Menghadapi Kematian di Bali, di Balik Layar Kehidupan

Gianyar, IDN Times - Obrolan soal orang mati di Bali selalu menarik. Kali ini tidak ada pembicaraan soal arwah penasaran. Namun, soal pascakematian. Jelas masa-masa duka, sanak keluarga yang ditinggalkan merasa sedih.
Satu sisi, bisa jadi merasa lega. Kelegaan ini tidak mudah, keluarga yang ditinggalkan melepas sang hidup dengan berserah.
Ibarat garapan kesenian drama gong, penari menyingkap langsa (tirai yang berada di atas panggung) dan penonton hanya dapat menyaksikan penari di panggung. Apa yang terjadi di balik langsa adalah bagaimana orang sekitar merespon atas kematian seseorang di Bali.
Di balik langsa, ada keriwehan tak terelakkan. Penari segera bersiap, memoles wajah dengan riasan tebal. Mengenakan pakaian tari khas Bali dengan lengkap. Beberapa ada yang memakan jajanan pasar untuk menyeka lapar.