Di era di mana teknologi berkembang dengan pesat, ide untuk hidup selamanya tidak lagi terdengar seperti fiksi ilmiah semata. Sebuah konsep revolusioner, yaitu menjadi manusia digital, mulai mengemuka—di mana kesadaran kita diunggah ke dunia maya, memungkinkan kita "hidup" tanpa batas usia biologis.
Ini bukan hanya tentang menyimpan kenangan, tetapi benar-benar “ada” dalam bentuk digital. Apakah ini sekadar impian atau kenyataan masa depan yang bisa dicapai? Mari kita menyelami kemungkinan hidup kekal dalam dunia maya, tantangan yang dihadapi, serta implikasi etis dan emosionalnya.