Cerita Erick Thohir Minta Maaf saat Jokowi Bicara Lahan Milik Prabowo
IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menanggapi polemik serangan pribadi Calon Presiden nomor urut 01 pada Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto selama debat kedua Pilpres 2019.
Pernyataan Jokowi tentang lahan ratusan hektare milik Prabowo di Kalimantan dan Aceh dinilai kubu pasangan nomor urut 02 sebagai serangan personal.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga melayangkan protes dan melaporkan hal itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), karena serangan personal dilarang dalam debat Pilpres.
Erick mengatakan, pernyataan Jokowi tidak bermaksud menyerang pribadi karena itu berkaitan dengan kebijakan. Apabila ada pihak tertentu merasa hal itu sebagai serangan personal, dia meminta maaf.
1. Erick menyebutkan Jokowi hanya berbicara tentang kebijakan
IDN Times/Teatrika Handiko PutriErick menjelaskan pernyataan Jokowi yang menyinggung tentang lahan milik Prabowo dianggapnya bukan masalah. Menurutnya, itu adalah masalah kebijakan pada masa pemerintahan yang berbeda.
"Di mana Pak Jokowi memang lebih populis, Beliau ingin memastikan rakyat mempunyai tanah," kata Erick di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2).
"Itu hanya policy dan terbukti zaman Pak Jokowi ini perbedaan kayak menurun menjadi 0,38 berapa. Itu bukti-bukti. Saya rasa, kalau BPN atau pihak tertentu merasa ini pribadi, ya mohon maaf karena bicara kebijakan," dia melanjutkan.
2. Erick menyebut Jokowi menjadikan Prabowo sebagai contoh subjek
IDN Times/Teatrika Handiko PutriTerkait alasan Jokowi memilih Prabowo sebagai subjek dalam pernyataan tersebut, Erick menerangkan, karena debat Pilpres dilakukan antara Jokowi dan Prabowo. Sehingga Jokowi mengambil contoh dengan subjek yang paling dekat, yaitu Prabowo.
"Saya rasa kalau subjeknya orang lain, karena kan memang debat itu dua kandidat. Itu kan contoh," tutur dia.
3. Prabowo mengakui memiliki lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho GumaySebelumnya dalam debat kedua Pilpres 2019, Jokowi menyinggung tentang penguasaan lahan oleh Prabowo. Ia menyebut, mantan Danjen Kopassus itu kebagian lahan dari pemerintahan sebelumnya di wilayah Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
“Saya tahu Pak Prabowo punya lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare dan Aceh Tengah 120 ribu hektare,” ujar Jokowi saat debat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam (17/2).
Mendengar ucapan itu, Prabowo mengaku memang memilki lahan tersebut, namun status lahannya adalah Hak Guna Usaha (HGU).
"Saya minta izin tanah ratusan ribu yang saya kuasai merupakan milik Negara. Tapi saya siap menyerahkan pada Negara, karena saya nasionalis dan patriot. Tapi lebih baik saya yang kelola daripada diberikan Negara asing," ujarnya diiringi sorak sorai hadirin.
4. Jusuf Kalla memberikan izin kepemilikan lahan kepada Prabowo, saat ia menjadi wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004 lalu
ANTARA News/Fransiska NindityaWakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi tentang penguasaan lahan Prabowo. Menurut JK, tidak ada yang salah dengan penguasaan lahan Prabowo dan sesuai dengan aturan perundang-undangan.
JK mengaku dirinya yang memberikan izin kepada Prabowo untuk membeli 220 ribu hektare lahan di Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan ketika dirinya masih menjabat sebagai Wakil Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004.
"Tidak ada yang salah sebenarnya, bahwa Pak Prabowo menguasai tapi sesuai undang-undang, sesuai aturan. Apa yang salah? Kebetulan waktu itu saya yang kasih (izin) itu," kata JK seperti dilansir dari Antara, Selasa (19/2).
5. Jokowi membantah pernyataannya sebagai serangan personal pada Prabowo
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho GumayJokowi sendiri telah membantah pernyataan soal kepemilikan lahan itu sebgai serangan personal dalam debat kedua Pilpres.
"Gak, gak. Gak personal. Yang personal itu kalau menyangkut rumah tangga, menyangkut anak istri. Gaklah, gak ada personal. Itu kebijakan kok," kata Jokowi usai debat di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu malam (17/2).
