Kominfo Usulkan Mata Pelajaran Coding Menjadi Kurikulum di SD

Di Singapura coding sudah diajarkan sejak TK

Denpasar, IDN, Times - Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital Lis Sutjiati mengaku sempat mengusulkan materi Coding dimasukkan dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut, dikarenakan Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital yang semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir.

1. Coding masih dalam bentuk usulan

Kominfo Usulkan Mata Pelajaran Coding Menjadi Kurikulum di SDunsplash.com/@pepegombos

Meski begitu, Lis mengatakan bahwa masuknya coding dalam kurikulum masih sebatas usulan. "Karena dibutuhkan tantangan yang besar dalam sistem kurikulum kita," kata Lis usai ditemui dalam acara Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, di Kota Denpasar, Sabtu (7/9).

Lis menjelaskan, adanya Gerakan Nasional 1000 Startup Digital juga bisa menjadi salah satu solusi. "Kami harapkan, salah satunya solusinya adalah dari seribu startup ini," imbuhnya.

2. Tantangan lain adalah soal implementasi

Kominfo Usulkan Mata Pelajaran Coding Menjadi Kurikulum di SDIDN Times/Muhammad Khadafi

Lis juga mengatakan, pemerintah sudah mengetahui usulan itu. Kalaupun nantinya dimasukkan, namun tantangan lain adalah cara merealisasikannya.

"Semuanya secara ide menerima, mungkin sekarang tantangannya bagaimana merealisasikan itu. Yaitu menunggu jawaban dari generasi kita ini, generasi milenial ini berikan dong usulan kepada pemerintah bagaimana bisa menyelesaikan ini. Tidak semua Pemerintah yang harus menyelesaikan," ujarnya.

3. Di Singapura coding sudah diterapkan sejak TK

Kominfo Usulkan Mata Pelajaran Coding Menjadi Kurikulum di SDDok.IDN Times/Istimewa

Di negara lain seperti Singapura, kata dia, mata pelajaran coding sudah masuk di kurikulum tingkat TK. Menurut Lis, pelajaran coding di TK hanya sebatas mengetahui secara basic. "Itu (Coding) sesuatu pelajaran umum kayak matematika di dunia kita. Jadi coding itu merupakan basic yang harus dikuasiai oleh siapapun juga," ujarnya.

Lis juga menjelaskan, sebelum coding ini bisa diterapkan, masih ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah bagaimana menghadirkan guru SD yang bisa mengajarkan coding di semua sekolah. 

"Kalau ada kurikulum baru pertanyaan gurunya bagaimana. Makanya saya menunggu teman-teman mengusulkan bagaimana caranya supaya coding diterima siwas kita dari SD tanpa harus mengandalkan sistem yang konvensional," ujarnya.

"Bagaimana kita mengubah kurikulum yang dibutuhkan untuk era digital ini segara bisa diterapkan pada sistem pendidikan kita. Ayo anak-anak muda berikan usulan, pemerintah memberikan tantangan dan bantu kami," ujar Lis.

Baca Juga: 5 Game Engine Tanpa Coding Terbaik yang Paling Cocok untuk Pemula 2019

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya