Sejarah Jupiter Aerobatic Team, Tim Kebanggaan TNI AU

Mimin bangga punya @JupiterAT Kereeenn!

Badung, IDN Times - Jupiter Aerobatic Team (JAT) tampak mengudara di atas Pulau Bali, Jumat (18/3/2022). Berdasarkan pantauan di akun Instagram netizen, sejumlah pesawat terbang di sekitar Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai Bali.

Akun resmi JAT di Facebook juga mengunggah foto mereka di atas Bandara Ngurah Rai pesawat pukul 11.12 WIB, Jumat (18/3/2022).

Inilah Tim Aerobatik Jupiter kebanggaan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Berikut ini sejarah Jupiter Aerobatic Team milik TNI AU.

Baca Juga: Mengenang Pembalap Indonesia Sony Saksono, Pernah Tembus Moto GP 500

1. JAT terbang di atas Pertamina Mandalika International Circuit

Berdasarkan postingan di Facebook resminya, terlihat kru JAT terbang di atas sirkuit yang menyelenggarakan MotoGP, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini bukan pertama kalinya JAT mengudara di even besar internasional.

Sebelumnya, JAT juga mengudara di ajang internasional yang digelar 15-18 Februari 2022, yaitu Singapore Air Show (SAS) 2022 di Changi Internasional Airport, Singapura. Mengutip dari IDN Times, Prajurit yang tampil dalam ajang tersebut adalah J-1 Mayor Pnb Ripdho "Mohawk" Utomo, J-2 Mayor Pnb Gede Ngurah "Viper" SW, J-3 Mayor Pnb PS "Grakle" Anggoro, J-4 Kapten Pnb Bayu "Meerkat" Anugrah, J-5 Mayor Pnb Ferdian "Corbie" Habibi, dan J-6 Mayor Pnb Idam "Godham" Satria.

2. Kegiatan JAT pernah dihentikan pada 2002

Sejarah Jupiter Aerobatic Team, Tim Kebanggaan TNI AUFacebook.com/JupiterAerobaticTeam

Mengutip dari laman Tni-au.mil.id, para instruktur penerbang di lingkungan Skadron Pendidikan 103 yang mengawaki pesawat MK 53 HS Hawk berinisiatif untuk membentuk tim aerobatik. Akhirnya terbentuklah Jupiter Aerobatic Team atau JAT. Nama Jupiter diambil dari sebutan para instruktur penerbang yang mengajar di Lanud Adisutjipto.

Mereka pertama kali tampil di Hari Ulang Tahun TNI pada 5 oktober tahun 1997. Kala itu masih menggunakan empat unik pesawat MK 53 HS Hawk. Namun kegiatan tersebut dihentikan pada 2002.

Setelah lama vakum, awal tahun 2008, TNI AU kembali menghidupukan tim aerobatiknya menggunakan pesawat KT 1 Woongbee buatan korea yang memperkuat Skadik 102. Mereka tampil dengan 4 unit pesawat pada 4 Juli 2008 di upacara wingday sekolah penerbang.

Penampilan pesawatnya kemudian berubah pada awal tahun 2011, dengan menggunakan 6 unit pesawat berwarna merah putih dan manuver yang semakin bervariasi.

3. Mengenal para instruktur JAT

Sejarah Jupiter Aerobatic Team, Tim Kebanggaan TNI AUFacebook.com/JupiterAerobaticTeam

Mantan komandan Wingdik Terbang yang pernah menjabat sebagai komandan Lanud Banjarmasin, Kolonel Pnb Anang “Morgan” Nurhadi, adalah orang pertama yang ditunjuk sebagai instruktur. Pria lulusan Akademi TNI AU angkatan tahun 1987 ini memiliki ribuan jam terbang. Ia pernah menerbangkan tipe pesawat seperti AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, F-5 Tiger, dan F-16.

Kemudian Komandan Skadron Udara 21, Mayor Pnb James “Octopus” Singal, adalah instruktur kedua setelah Kolonel Anang. Alumnus AAU 1996 ini mengajarkan formasi aerobatik JAT. Ia pernah menerbangkan pesawat tipe AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, dan F-5 Tiger.

Sedangkan instruktur ketiga adalah Alumnus AAU 1997 sekaligus ex Jupiter 2, Mayor Pnb Feri ” Mirage” Yunaldi. Ia pernah menerbangkan pesawat tipe AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, dan Hawk 109/2.

4. JAT TNI AU pernah mengalami insiden kecelakaan

Sejarah Jupiter Aerobatic Team, Tim Kebanggaan TNI AUFacebook.com/JupiterAerobaticTeam

JAT TNI AU pernah mengalami insiden kecelakaan ketika latihan untuk mengikuti Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia, pada 17-21 Maret 2015. Seorang pilot yang mengalami kecelakaan adalah Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Adi Sutjipto Yogyakarta, Marsekal Pertama Yadi Indrayadi Sutanandika.

Kecelakaan itu diduga karena sayap dari dua unit pesawat bersenggolan di udara, hingga meluncur ke darat. Hal ini membuat pilotnya keluar menggunakan kursi pelontar.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya