10 Lokasi Asal Tanah dan Air untuk Ritual Kendi di IKN

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Sebagai bentuk Bhinneka Tunggal Ika dan persatuan yang kuat dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengadakan Ritual Kendi Nusantara di titik nol, Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) lalu. Seluruh kepala daerah dari 34 provinsi mengumpulkan tanah dan air untuk disatukan di titik nol IKN.
Tanah dan air yang diambil memiliki ciri khas dengan kearifan lokal dari masing-masing provinsi. Dari mana saja asal tanah dan air tersebut? Berikut 10 lokasi asal tanah dan air yang digunakan dalam Ritual Kendi Nusantara.
Baca Juga: 5 Keunikan Pura Pusering Jagat di Gianyar Bali
1. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membawa tanah dari Tambora karena memiliki sejarah besar. Sementara airnya berasal dari Narmada yang dinilai awet muda
2. Tanah dan air dari Pura Pusering Jagat dibawa oleh Pemerintah Provinsi Bali. Pura Pusering Jagat terletak di Desa Pejeng, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar disebut sebagai pusat alam semesta
3. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Tanah dan air dari Jawa Barat menyimbolkan akan menyatu dalam tanah IKN
Baca Juga: 5 Peralatan Kemah Jokowi di IKN, Bisa Jadi Inspirasi
4. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membawa tanah dan air dari puser atau pusat Pulau Jawa. Namun untuk lokasi pastinya masih dirahasiakan oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut
Baca Juga: Tanah dan Air Suci Bali untuk IKN Dianggap Sakral
5. Air dari Papua dibawa menggunakan wadah yang bernama Jiwag. Yaitu alat tradisional untuk mengambil air bagi masyarakat Papua. Jiwag terbuat dari labu melalui proses pembakaran. Tanahnya diambil dari 29 kabupaten/kota di Papua, yang memiliki makna Papua mendukung pembangunan Ibu Kota Baru
6. Gubernur DKI, Anies Baswedan, mendapatkan giliran pertama untuk menabur air dan tanah yang dibawanya dari Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Kampung Akuarium merupakan daerah yang pernah digusur oleh Ahok. Hal ini bermakna agar IKN nantinya mengedepankan rasa keadilan
7. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang mendapatkan giliran kedua setelah Anies Baswedan, mengambil tanah dan air dari Makam Sultan Iskandar Muda dan Museum Aceh. Sedangkan airnya dari Masjid Raya Baiturrahman
8. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membawa tanah dari situs Keraton Majapahit. Sedangkan air diambil dari tujuh sumber air yang berada di Jawa Timur
9. Tanah dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berasal dari 5 kabupaten. Sedangkan air diambil dari sungai yang hulunya berada di Gunung Gandang Dewata dan Gunung Mambuliling, Kabupaten Mamasa. Tanah dan air ini dibawa oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar
10. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membawa tanah yang diambil di Paser, dan air diambil dari Desa Kutai Lama (Kutai Kertanegara)
Seluruh tanah dan air dari 34 provinsi disatukan di kendi besar yang diberi nama Bejana Nusantara. Dengan bersatunya tanah dan air dari seluruh wilayah Indonesia, diharapkan pembangunan IKN bisa berjalan lancar.