Produk hasil olahan sampah plastik di Pulau Serangan. (IDN Times/Ayu Afria)
Sebanyak 12 jenis item produk disiapkan untuk menyambut kunjungan delegasi KTT G20. Beberapa item souvenir yang berukuran kecil akan diberikan secara gratis untuk para delegasi, seperti gantungan kunci kura-kura dari plastik. Sedangkan produk yang berukuran besar akan dijual.
“Kalau yang kecil ukuran gantungan kunci, tempat sabun, ya kami persilakan gratis. Kalau kursi dijual berkisar harga Rp1 juta,” ungkapnya.
Persiapan produksi suvenir untuk G20 ini telah dilakukan sejak Maret 2022. Rencananya ia akan menyiapkan 200 pieces suvenir dengan berbagai ukuran. Dalam memenuhi kebutuhan pembuatan produk tersebut, pihaknya membutuhkan banyak plastik tipe High-Density Polyethylene (HDPE) yang memiliki keragaman warna sehingga mendukung kualitas produk olahan dari sampah plastik.
Wayan Patut mengakui bahwa proses pelelehan tipe plastik ini sangat mudah. Selain itu ia juga membutuhkan tipe plastik Low-Density Polyethylene (LDPE) dan tipe Polyethylene Terephthalate (PETE).
“Kalau kursi, seukuran tinggi 40 sentimeter dan diameter 20-30 sentimeter membutuhkan plastik 8 kilogram. Satu produk. Kreseknya saja,” jelasnya.
Sementara untuk bahan baku LDPE, diperoleh di Pulau Serangan dengan jumlah yang lumayan banyak. Dalam sehari, ia mendapatkan 300 hingga 400 lembar plastik di Pasar Desa.