Badung, IDN Times – Pandemik COVID-19 yang berkepanjangan dan hingga saat ini belum juga menunjukkan titik terang, membuat kondisi para penyedia jasa angkutan darat di Bali makin mengenaskan. Walaupun uji coba pembukaan pariwisata internasional sudah dilakukan sejak 14 Oktober 2021 lalu, pengusaha transportasi ternyata belum bisa banyak bergerak.
Terpuruknya perekonomian selama pandemik COVID-19 membuat para pengusaha angkutan sewa umum menjual kendaraannya. Jumlah pengusaha angkutan khusus (berbasis aplikasi) yang masih bertahan hanya sekitar 30 persen, atau 20 ribu-an dari total keseluruhan dan mereka tercatat di empat aplikasi transportasi online.
Kondisi tersebut diungkap dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Mempercepat Pemulihan Pariwisata melalui Digitalisasi Transportasi yang digelar oleh Bisnis Indonesia dan Trevo, Senin (25/10/2021) di Berawa, Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung.