Traveller Indonesia Didorong Plesiran Dalam Negeri

Ketua Panitia Astindo Travel Fair 2023 Bali, Simon Purwa, menargetkan agenda travel fair ini sebesar 10.000 ribu pengunjung dengan estimasi transaksi Rp18 miliar. Target transaksi diperoleh dari penjualan tiket (ticket issued) rute internasional dan domestik, cruise, paket-paket wisata dalam dan luar negeri.

Travel fair diikuti sejumlah maskapai, agent, dan tourism board. Selama kegiatan ini berlangsung, sejumlah maskapai internasional dan domestik menawarkan diskon spesial untuk tiket.

“Kami juga mendorong pengunjung berwisata di Indonesia melalui kampanye Bangga Berwisata di Indonesia Aja, serta memberikan potongan harga,” ungkapnya.

Ia akui dalam beberapa periode terakhir, antusiasme traveller mulai meningkat. Makanya event multi produk seperti ini bisa membantu para traveller untuk merencanakan perjalanan wisatanya satu tahun ke depan. Peningkatan antusiasme traveller ini tidak hanya dari pengunjung travel fair secara langsung, tetapi juga melalui virtual.

“Antusiasme dari sisi traveller (pelaku perjalanan wisata) itu meningkat dalam beberapa periode terakhir,” ungkapnya.

Untuk mendukung pariwisata dalam negeri terkait program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), pihaknya bekerja sama dengan DPD provinsi lain untuk membantu memperkenalkan program unggulan di Labuan Bajo, Yogyakarta, Danau Toba Sumatra Utara, dan lainnya.

Simon menilai, animo berwisata domestik meningkat seiring dengan penerbangan domestik yang sudah memiliki banyak pilihan.

"Khusus program BBWI, kami kerja sama dengan rekan-rekan di DPD yang lain. Karena kebetulan kami kan ada di 26 provinsi seluruh Indonesia. Kami mengangkat program-program unggulan dari teman-teman di DPD lain. Kami promosikan di Bali untuk pasar Bali berwisata di domestik," jelasnya.

Perjalanan domestik ini menjadi rekomendasi pilihan bagi traveler yang mungkin belum pernah keluar negeri, dan sesuai budget.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan nilai bisnis Astindo pada tahun 2022 di bawah Rp10 miliar. Sehingga kegiatan ini diharapkan akan mencapai target Rp18 miliar. Kaitannya dengan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), maka pemerintah berkeinginan kuat untuk memperkuat pasar domestik. Ia mengakui, potensi wisatawan domestik di Bali sangat terlihat ketika masa-masa pandemik COVID-19.

“Promo-promo (harga tiket) salah satu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Kita ketahui harga tiket masih lumayan ya. Dengan adanya ini, berarti kan, makin orang bergairah berwisata,” katanya.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri menargetkan kenaikan dari sebelumnya 8 juta wisatawan domestik menjadi 9,5 juta kunjungan pada tahun 2023. Sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar 4,5 juta. Sedikitnya target wisatawan mancanegara tahun 2023 ini, kata Pemayun, kemungkinan akan dilakukan revisi. Karena penentuan target tersebut sebelumnya dilakukan ketika aturan pandemik masih ketat.