Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
General Manager Corporate Secretary Lintasarta, Ade Kurniawan, mengatakan berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI) pada 2021, menunjukkan bahwa 20 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia mampu memitigasi dampak pandemik dengan melakukan transformasi digital pada bisnis mereka. Para pengusaha UMKM mampu memanfaatkan media pemasaran secara daring.
Data tersebut menandakan bahwa melalui proses digitalisasi, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi berikutnya hingga USD 150 miliar pada tahun 2025. Selain itu, juga berpotensi menambah 20 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030.
“Memasuki penghujung 2022, di mana kita sudah nyaris memasuki era endemi COVID-19, potensi industri digital akan semakin terbuka lebar. Ini artinya, akan ada kebutuhan akan tenaga kerja di sektor digital yang meningkat drastis di berbagai lini industri, tidak terkecuali industri UMKM dan rumahan. Tentunya, tenaga kerja digital tidak bisa hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga perlu tersedia di berbagai daerah hingga pelosok, termasuk dari kelompok-kelompok rentan,” ungkap Ade Kurniawan.