Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
instagram.com/dimul75

Badung, IDN Times - Dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat benar-benar memberi peluang dan kesempatan bagi Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Berkat dana desa itu, Desa Kutuh bisa mengembangkan daerahnya hingga menghasilkan gemerincing dolar.

Desa Kutuh merupakan desa pemekaran. Sejak tahun 2002, Desa Kutuh menjadi desa yang terpisah secara administrasi dan adat. Meski terbilang desa baru, namun desa ini telah siap membangun dirinya. Desa beromzet puluhan miliar per tahun ini menjadi desa terkaya di Indonesia dan sempat dikunjungi Presiden Jokowi pada tahun 2017.

Pada tahun yang sama, Desa Kutuh juga meraih Juara I Nasional terkait inovasi dan pemanfaatan dana desa yang tepat. Desa dengan dua pemimpin yaitu pemimpin desa dan pemimpin desa adat yang disebut Bendesa ini, melakukan eksplorasi untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Dalam mengoptimalkan dana desa yang didapat, Desa Kutuh membangun beberapa unit usaha di bawah naungan Baga Usaha Manunggal Desa Adat (Bumda) atau badan usaha yang terintegrasi milik desa adat. Berikut 9 unit bisnis yang menjadi sumber penghasilan Desa Kutuh di Kabupaten Badung. 

1. Lembaga Perkreditan Desa Desa Kutuh

Tampak depan Kantor LPD Desa Kutuh (Dok.IDTimes/istimewa)

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dapat dikatakan sebagai banknya masyarakat adat. LPD Desa Kutuh yang awalnya bermodalkan Rp13 juta, kini beraset Rp125 miliar. Peran penting LPD dalam membantu membangun perekonomian masyarakat di Desa Kutuh adalah sebagai penyedia dana talangan dalam membangun dan mengembangkan aset-aset wisata desa. 

2. Paragliding dan Gunung Payung Cultural Park

Editorial Team