Ilustrasi gabah. (Pexels.com/icon0.com)
Pekaseh Subak Asah, I Ketut Sudiastra, menambahkan rata-rata hasil panen di subaknya sebanyak 5 sampai 7 ton per hektare. Mereka menyimpan 50 persen hasil panennya, sementara 50 persennya lagi dijual dalam bentuk gabah.
Rata-rata gabah terjual seharga Rp4.100 sampai Rp4.200 per kilogram. Dengan bantuan RMU dari Dinas Pertanian Tabanan nantinya, gabah akan diserap oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Karya Sari. Setelah digiling menggunakan RMU, petani dapat menjualnya dalam bentuk beras. Selama ini harga jual gabah kering sebesar Rp4.100 per kilogram, dan petani mendapatkan keuntungan yang tipis.
"Terkadang harga dipermainkan tengkulak. Seharusnya di pasar harga gabah Rp4.400 per kilogram, di petani dibeli dengan harga Rp4.200. Untung ada, tetapi tipis," katanya.
RMU sendiri nantinya akan dikelola oleh Kelompok Mertanadi yang berada di Subak Asah. Penyerapan gabah oleh Bumdes ini, tentunya lebih mengamankan harga gabah petani Subak Asah di pasaran.
"Dengan adanya RMU ini ada banyak keuntungan. Gabah petani terserap dengan harga lebih terjaga. Keuntungan dari menjual beras lewat Bumdes juga dirasakan oleh warga desa yang juga petani di Subak Asah," terangnya.