ilustrasi kondisi masyarakat di Bali. (IDN Times / Ayu Afria)
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Bali selama periode Maret hingga September 2021 antara lain:
1. Terjadi gelombang kedua pandemik COVID-19 di Bali
- Diawali dengan diterapkannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pertama kali pada tanggal 9 Juli 2021
- Tanggal 25 Juli 2021 Bali ditetapkan berstatus PPKM level 4. Wilayah dengan status PPKM level 4 tersebut tidak diizinkan melaksanaan kegiatan belajar tatap muka, pasar swalayan/toko kelontong dan sejenisnya boleh buka sampai pukul 21.00 Wita, area publik dan tempet wisata ditutup, angkutan umum massal dengan pengaturan kapasitas maksimal 50 persen, serta pembatasan-pembatasan lain
- Pada 5 September 2021 Menteri Dalam Negeri menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021 yang menyatakan Bali masih berstatus PPKM level 4 sampai tanggal 13 September 2021
- Selanjutnya terbit Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2021 yang menyatakan Provinsi Bali berstatus PPKM level 3
ilustrasi kondisi masyarakat di Bali. (IDN Times / Ayu Afria)
2. Pertumbuhan ekonomi Bali Triwulan III 2021 terkontraksi sedalam -2,91 persen. Capaian ini sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi Triwulan I 2021 (year-on-year) yang tercatat terkontraksi -9,78 persen. Pertumbuhan ekonomi Bali negatif pada Triwulan III 2021 menggambarkan kondisi masyarakat Bali masih kesulitan dari sisi Ekonomi
3. Pertumbuhan kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minuman, turun -8,47 persen, kategori lapangan usaha industri pengolahan turun -7,27 persen, dan yang mengalami penurunan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan turun -16,03 persen
4. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Triwulan III-2021 terkontraksi sebesar -1,09 persen (year-on-year). Capaian ini lebih baik jika dibandingkan kondisi Triwulan I 2021 yang tercatat terkontraksi sedalam -3,73 persen (year-on-year). Kondisi ini mengindikasikan masih belum pulihnya dalam pemenuhan konsumsi rumah tangga
5. Inflasi Kota Denpasar kondisi September 2021 tercatat sebesar 0,19. Inflasi kumulatif Maret-September 2021 tercatat deflasi sebesar -0,43. Hal ini menggambarkan daya beli masyarakat yang belum membaik
6. Pada Agustus 2021 tercatat sebanyak 67,97 ribu orang pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja akibat terdampak COVID-19. Pengurangan jam kerja berimplikasi pada turunnya pendapatan
7. Pekerja informal di Bali mengalami kenaikan pada kondisi Agustus 2021 jika dibandingkan kondisi Februari 2021. Dilihat dari status kedudukan dalam bekerja, pekerja keluarga mengalami kenaikan paling tinggi
8. NTP kondisi September 2021 tercatat sebesar 93,00, ini masih di bawah 100 artinya pendapatan yang diterima petani lebih rendah dari biaya yang dibayarkan petani, atau kata lain petani masih merugi
9. Susenas September 2021 mencatat terjadi peningkatan bantuan PKH jika dibandingkan kondisi Maret 2021. Akan tetapi jika dilihat bantuan pangan yang menjadi tumpuan masyarakat miskin untuk bertahan hidup, mengalami penurunan jika dibandingkat kondisi Maret 2021