Tabanan, IDN Times - Kopi campur arak Bali sempat menggaung saat pandemik COVID-19 melanda Indonesia. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan campuran minuman ini bagus untuk kesehatan, namun tos kopi tanpa gula campur arak menjadi agenda Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, setiap kali menerima kunjungan pengusaha hingga pejabat lokal, nasional, dan internasional di Jayasabha, rumah dinasnya Gubernur Bali di Kota Denpasar.
Meski begitu, arak kopi ini masih eksis sampai sekarang. Ada pengusaha di Kabupaten Tabanan yang mengolah buah kopi robusta menjadi arak. Ia adalah I Wayan Sudiantara, warga asal Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sambil menunggu proses perizinan, arak kopi buatan Sudiantara sudah bisa dikonsumsi secara terbatas. Menurut dia, arak kopi memberikan rasa segar dan menghilangkan kantuk.