Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salak gula pasir madu Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Harga Salak Gula Pasir Madu di Kabupaten Tabanan saat ini mencapai Rp22.000 per kilogram. Harga ini tentu diharapkan tidak turun drastis di tengah musim panen raya yang sudah dimulai di awal Desember 2024.

Petani salak di Tabanan, khususnya yang masuk dalam  Kelompok Tani Raja Buah Bali, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, telah menyiapkan beberapa langkah agar harga jualnya tidak terjun bebas.

1. Bekerja sama dengan pihak ketiga pengolahan Salak menjadi cuka

Salak gula pasir madu Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Ketua Kelompok Tani Raja Buah Bali, Kadek Ogi Darmawan, mengatakan Salak Gula Pasir Madu, selain pasar Bali, juga terserap keluar Bali. Buahnya terbagi berdasarkan grade.

"Untuk buah Grade A-C biasanya sudah terserap ke pasar baik Bali maupun luar Bali. Nah, yang menjadi perhatian saat panen raya adalah buah sisa sortir. Agar ketersediaannya juga bisa terserap di pasaran dan tidak menyebabkan harga jual di petani jeblok," paparnya, Senin (2/12/2024) .

Supaya buah sisa sortir ini bisa terserap juga di pasaran, menurut Ogi, pihaknya di Kelompok Tani Raja Buah Bali bekerja sama dengan pihak ketiga berupa penyediaan bahan baku Salak dalam pembuatan cuka.

"Jadi buah sisa sortir ini akan disalurkan ke sana pihak ketiga untuk menjadi produk turunan berupa cuka. Kuantitas bahan baku yang diminta tidak dibatasi," ujarnya.

2. Bersiap untuk bisa ekspor Salak Gula Pasir Madu

Pengiriman buah salak gula pasir madu Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Ogi mengatakan Salak Gula Pasir Madu adalah varietas yang hanya ada di Kecamatan Pupuan. Salak ini merupakan perpaduan dari Salak Gula Pasir dan Salak Madu. Teksturnya garing dan lembut, manis, serta ukurannya tidak sebesar Salak Madu.

Dengan kelebihan ini, Ogi menilai Salak Gula Pasir Madu ini sudah punya pasar di luar negeri seperti Vietnam,  Thailand, dan Timor Leste.

"Hanya saja kami belum memenuhi syarat ekspor. Persyaratan ini yang hendak kami penuhi, salah satunya memiliki tempat penyimpananan.  Dengan tempat penyimpanan ini, petani juga masih bisa menyimpan produknya saat panen raya. Sehingga bisa dijual saat stok di pasaran mulai berkurang, dan bisa menjaga harga," jelas Ogi.

Ogi berharap persiapan untuk ekspor ini bisa tuntas pada tahun 2025 mendatang.

''Sertifikasi kebun sudah ada. Cuma tinggal melengkapi syarat lainnya. Semoga bisa terealisasi untuk ekspor tahun 2025 mendatang," harapnya.

3. Berharap harga tidak turun di bawah Rp15 ribu

Salak gula pasir madu Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Meski saat ini menyentuh Rp22 ribu per kilogram, namun Ogi mengakui saat panen raya pasti akan terjadi penurunan harga.

"Terutama stok melimpah di pasaran, maka penurunan harga pasti terjadi," katanya.

Ogi hanya berharap harga jual Salak di tengah panen raya nanti tidak jatuh hingga di bawah Rp15 ribu. Sebab, harga di atas Rp15 ribu merupakan batas minimal petani mendapatkan keuntungan.

"Semoga dengan langkah-langkah kami bekerja sama dengan pihak ketiga dalam mengolah Salak menjadi produk turunan, setidaknya memberikan kepastian pasar dan harga bagi petani, khususnya di tengah panen raya," kata Ogi.

Editorial Team