Denpasar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat adanya penurunan nilai tukar petani pada Mei 2025. Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, mengatakan penurunan itu disebabkan oleh penurunan pada sejumlah komponen nilai tukar.
Komponen itu di antaranya libur Hari Raya Idul Fitri dan Paskah pada April 2025 lalu. Sementara Mei 2025, terjadi musim panen raya cabai rawit di sejumlah daerah sehingga pasokan cabai melimpah. Selain cabai, pasokan bawang juga berlimpah karena musim panen di pemasok seperti Brebes, Jawa Tengah; dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penurunan harga ini membuat stok dua komoditas petani itu berlimpah. Sehingga harganya mengalami penurunan alias nilai tukar petani menurun. Lalu bagaimana kondisi selengkapnya terkait perekonomian di Bali? Baca selengkapnya di bawah ini.