Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday berhasi meraup untung Rp 1,5 miliar dari menjual NFT foto selfie di situs OpenSea. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Generasi muda Bali yang saat ini kuliah di Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Putu Ayu Amara, mengatakan sebelum ada fenonema Ghozali, sebenarnya ia sudah tahu tentang NFT.
"Sudah sempat cari-cari informasinya di internet," ujarnya.
Menurutnya, NFT seperti aset digital yang hanya dimiliki oleh satu orang dan tidak ada duplikatnya.
"Aset apapun itu seperti game, foto, video, hingga gambar. Kalau ada yang mau aset itu, harus dibeli," ujarnya.
Menurutnya, dengan fenomena Ghozali ini, semakin banyak masyarakat umum, juga generasi muda yang mulai ingin tahu tentang NFT. Tetapi bukan berarti bisa langsung ikut-ikutan foto selfie dan menjualnya seperti Ghozali. Apalagi foto selfie dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Ikut boleh, tetapi harus memiliki keunikan sendiri. Jangan foto selfie KTP yang dijual. Justru berbahaya," ujarnya.