Ditanya mengenai kebijakan larangan mudik dengan menggunakan tranportasi umum, menurut masyarakat yang tinggal di Desa Dauh Peken wilayah Kecamatan Tabanan, Ima (40), justru memilih tidak pulang kampung.
"Rumah saya di Jember. Memang tidak ada rencana mudik karena sudah ada larangan. Saya lebih memilih patuh, yang penting COVID-19 cepat berlalu," katanya.
Ditanya kendaraan favoritnya jika pulang kampung, Ima lebih memilih naik sepeda motor ke Jember.
"Kalau naik mobil atau bus saya mabuk darat dan singgah-singgah juga. Mending naik motor."
Namun masyarakat Lampung yang tinggal di Desa Dauh Peken lainnya, Sayu Putu Okta (28), memilih naik jasa transportasi lain apabila bepergian. Ia sendiri kerap mendapatkan tugas ke luar kota dari kantornya.
"Biasanya kalau jauh naik pesawat. Tetapi kalau dekat seperti ke Jember atau Banyuwangi, saya pilih naik mobil travel daripada naik bus," terangnya.
Meskipun harganya lebih mahal daripada bus, di tengah pandemik ini Sayu merasa mobil travel lebih nyaman.
"Kalau naik bus kan kadang tidak ada jaga jarak. Kalau travel itu isinya paling tidak 10 sampai 12 orang. Itu pun duduknya dijaga jaraknya. Diantarkannya juga di depan rumah. Jadi aman kalau pulangnya dinihari."