Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengembangkan teknologi untuk edukasi pengusaha. (Dok. IDN Times/Humas KemenKopUKM)
Dalam kegiatan yang mengangkat tema Cerita Kriya ini, Wury Ma’ruf Amin menegaskan kembali bahwa Dekranas merupakan lembaga independen bersifat nirlaba yang menghimpun semua pemangku kepentingan yang bersinergi untuk mengembangkan produk kerajinan yang sebagian besar di-drive oleh UMKM.
Sehingga mereka bisa menggali potensi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, serta mendapat kesempatan untuk berusaha dan menjadi pendapatan masyarakat.
“Kami bersama KemenKopUKM mengembangkan identitas bangsa melalui wastra dan kriya,” ujarnya dalam acara yang bertajuk Perajin Berdaya, Indonesia Bangkit tersebut.
Ia berharap sinergitas antar pemangku kepentingan ini menciptakan wirausaha baru dengan melakukan promosi perluasan pasar produk kerjainan baik online maupun offline. Karena menurutnya kerajinan merupakan subsesktor industri yang berciri khas Indonesia yang memiliki kerarifan lokal pariwisata berbahan baku lokal.
Subsektor ini mampu mencatatkan nilai ekspor hingga 49 persen atau mencapai 916 juta dolar Amerika Serikat setara Rp13,65 triliun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2020 sebesar 829 juta dolar AS atau Rp12,35 triliun.
Sedangkan sumbangan subsektor kerajinan terhadap PDB tahun 2020 mencapai hingga Rp166,3 triliun dengan jumlah perajin atau bekerja di dalamnya sebanyak 3,9 juta orang.
“Saya optimis, produk kerajinan nasional kita makin menguasai pasar di dalam maupun luar negeri,” ucapnya.