Tabanan, IDNTimes - Setelah mengalami penurunan jumlah kunjungan hingga 50 persen selama masa pandemik, daerah tarik wisata (DTW) Tanah Lot dan DTW Ulun Danu Beratan di Kabupaten Tabanan akhirnya mengalami peningkatan signifikan.
Pada libur Lebaran, diprediksi peningkatan jumlah kunjungan akan berlangsung hingga Minggu (16/5/2021) atau sampai libur Lebaran usai.
Manajer DTW Tanah Lot, Wayan Sudiana, pada Jumat (14/5/2021) mengatakan selama pandemik ini, kunjungan rata-rata harian DTW Tanah Lot mencapai 300 sampai 350 orang dan sekitar 500 orang saat weekend. Jumlah wisatawan sempat turun sekitar 50 persen dalam seminggu terakhir atau rata-rata 150 orang sampai 285 orang dalam sehari. Namun pada Kamis (13/5/2021), saat libur Lebaran, jumlah kunjungan meningkat tajam menjadi 1.248 orang.
"Kebanyakan wisatawan lokal Bali. Ini kemungkinan juga karena banyak yang tidak mudik sehingga mereka menghabiskan liburan dengan mengunjungi DTW Tanah Lot," ujar Sudiana.
Peningkatan kunjungan yang signifikan ini diprediksi akan berlangsung hingga libur lebaran usai yaitu pada Minggu (16/5/2021).
Hal yang sama disampaikan oleh manajer DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika. Menurutnya, kunjungan DTW Ulun Danu Beratan pada Kamis (13/5/2021) naik secara signifikan, setidaknya mencapai 500 persen. Saat mulai dibuka kembali pada Juli 2020 lalu, kunjungan rata-rata normal dalam sehari hanya 70 orang.
Pada Kamis (13/5/2021), terhitung jumlah wisatawan meningkat menjadi 350 orang atau 500 persen lebih. "Diprediksi sampai libur Lebaran usai. Setelahnya, kemungkinan akan kembai normal," ujarnya.
Meski meningkat, menurut Mustika, kunjungan ini masih tetap jauh dibandingkan kunjungan saat sebelum pandemik yaitu bisa mencapai 2.000 orang per hari. "Karena itu, SDM tetap masuk kerja sesuai jadwal yaitu tiga kali dalam seminggu. Sistem gajinya adalah Rp100.000 per sekali hadir," ujar Mustika.
Meski terjadi peningkatan, menurut manajer DTW Tanah Lot, Sudiana, pihaknya tetap memantau penerapan protokol kesehatan terhadap pengunjung. Menurutnya selama pandemik ini pemantauan tidak begitu sulit dilakukan karena pengunjung sudah terbiasa menerapkan prokes.
"Jadi sekarang ini pengunjung setiap datang mereka langsung mencari tempat untuk cuci tangan. Bawa handsanitizer sendiri dan pakai masker. Sudah terbiasa menerapkan prokes," ujar Sudiana.