Selain itu Klungkung juga menyandang Kabupaten dengan indek kedalaman kemiskinan tertinggi pertama di Bali tahun 2020. Padahal pada tahun 2018 lalu, kedalaman kemiskinan di Klungkung tertinggi kedua setelah Kabupaten Karangasem. Klungkung juga menyandang Kabupaten dengan indek keparahan tertinggi pertama tahun 2020, yang mana sebelumnya ada pada level kedua setelah Karangasem.
Tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat Klungkung, yang kriterianya berdasarkan distribusi pendapatan model Bank Dunia, Klungkung menunjukkan keadaan pemerataan yang cukup menggembirakan. Distribusi pendapatan (40 persen penduduk dengan pendapatan terendah) tahun 2020 berada pada posisi terbawah yaitu 17,85 persen sebagai indikasi ketimpangan “tingkat rendah.”
Namun demikian, rasio gini (Alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk) Klungkung berada di peringkat tertinggi yaitu sebesar 0,39, dengan tingkat pengangguran terbuka Klungkung tahun 2020 berada pada angka 5,42 persen, atau peringkat ke-4 tertinggi setelah Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung dalam situasi pandemi COVID-19.
"Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi suatu negara. Semua indikator Ekonomi Kesejahteraan (Welfare Economy) tersebut, wajib diatensi pemerintah," jelas Tjokorda Agung.