Jakarta, IDN Times - Dunia penerbangan di Indonesia baru saja mengalami duka. Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 13 menit setelah take off. Total ada 189 penumpang dan kru pesawat jadi korban dalam tragedi ini.
Di lain sisi, banyak yang penasaran, siapa sesungguhnya pendiri Lion Air ini. Inilah dia sosoknya. Namanya Rusdi Kirana, sang pendiri Lion Air.
Rusdi Kirana adalah seorang pengusaha Indonesia yang mendirikan Lion Air. Memperkenalkan Lion Air sebagai penerbangan bertarif murah kepada penduduk Indonesia dengan slogannya "We Make People Fly".
Rusdi Kirana dan saudara laki-lakinya, Kusnan Kirana, mendirikan Lion Air pada 15 November 1999, dan mulai beroperasi pada 30 Juni 2000 yang terbang dari Jakarta ke Pontianak menggunakan pesawat Boeing 737-200. Kala itu, baru ada dua unit pesawat saja.
Kesuksesan laki-laki kelahiran Cirebon, 17 Agustus 1963 yang kini menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ini tidak diraih dalam waktu semalam saja.
Siapa sangka seorang bos Lion Air ini pernah menjadi seorang calo tiket. Sebelum meresmikan Lion Air, ia mendirikan Lion Tours yang menjual tiket penerbangan. Rusdi dan Kusnan bukanlah anak konglomerat. Sehingga Rusdi harus melakukan kerjaan sampingan untuk mendirikan Lion Tours tersebut.
Sambil kuliah di Universitas Pancasila, Rusdi menjadi calo tiket di bandara Soekarno-Hatta. Dari pekerjaan sampingan inilah ia mulai tahu banyak mengenai penerbangan.
Nama Lion diambil dari zodiak Rusdi dan Kusnan yang sama-sama Leo.
Sebelum menjadi calo tiket dan mendirikan biro perjalanan, Rusdi dan Kusnan memulai usaha sebagai penjual mesin ketik Amerika 'Brother'.
Hal ini menjadi bukti bahwa dunia bisnis bukanlah hal baru bagi seorang Rusdi Kirana.
Rusdi pernah memesan 230 pesawat Boeing seharga Rp195,2 triliun pada 17 November 2011 lalu, disaksikan langsung oleh Barack Obama yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden AS.
Tak hanya itu. Ia juga pernah membeli 234 pesawat Airbus senilai Rp230 triliun pada 18 Maret 2013 yang juga disaksikan langsung oleh Presiden Prancis saat itu, Francois Hollande.
Pada tahun 2013, Rusdi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjadi Wakil Ketua Umum PKB periode 2014-2019.
Presiden Joko Widodo pernah memintanya menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, periode 19 Januari 2015–18 Mei 2017. Ia mulai menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Malaysia hingga kini.
Jadi pengusaha hingga politikus, membuat Rusdi menduduki peringkat 33 dari 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2017. Kekayaannya saja mencapai US$970 juta berdasarkan data dari GlobeAsia.