https://www.dreamstime.com/
Sementara itu, Mantan Menteri Riset dan Teknologi 2019-2021, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Indonesia memiliki 4 sumber pertumbuhan ekonomi untuk ke depannya. Empat sumber tersebut di antaranya manufacturing, services, economy digital, dan green economy.
Dalam hal manufacturing ini, Indonesia dianggap sudah sangat berhasil melakukan transformasi ekonomi tahun 1990. Pada tahun 1990, besaran proporsi manufacturing terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hampir mencapai 30 persen.
“Pada saat itu kita tinggal sejengkal lagi menjadi negara industri. Unfortunately, there was 1998 Asian Financial Crisis that basically menyetop semua impian, semua harapan yang kita tunggu waktu itu,” ungkapnya.
Saat ini menurutnya Indonesia berada di golongan negara dengan ekonomi menengah sehingga untuk menjadi negara maju di 2045, Indonesia membutuhkan transformasi ekonomi. Di mana Indonesia harus benar-benar mencari sumber pertumbuhan yang mampu mengangkat Indonesia masuk menjadi negara maju.
Jika dibandingkan dengan negara lainnya, penyebab Indonesia lama berada di golongan ekonomi menengah adalah karena Indonesia terjebak pada industri garmen. Sementara negara lain sudah melaju dengan industri elektroniknya. Selain itu, Indonesia masih dihadapkan dengan terbatasnya Riset and Development (R&D) untuk menciptakan product development atau produk baru. Indonesia juga disebut perlu untuk memaksimalkan branding.
ilustrasi seorang pekerja digital nomad (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Sementara itu dalam hal services atau ekspor impor jasa, industri jasa Indonesia diharapkan agar berbenah untuk mengimbangi ekspor culture yang saat ini dinila luar biasa.
Ekspor jasa yang potensial di Indonesia adalah seperti yang dilakukan di Bali yakni sektor pariwisata. Selain itu juga digital nomad di Bali, yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi. Dalam membuat ekonomi digital berkembang adalah entrepreneurship yang muncul dengan startup.
“Kita harus mulai mengeksplore apa yang bisa kita ekspor dari sektor jasa. Saya tekankan ini masalah ekspor jasa harus kita perhatikan secara serius,” jelasnya.