Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels/Antoni Shkraba

Denpasar, IDN Times – Satu permasalahan di dunia bisnis pariwisata yang paling sering dihadapi adalah ketika calon tamu memesan akomodasi, namun tidak melakukan konfirmasi dan pembayaran. Hal ini dianggap sebagai penyebab kerugian yang diderita oleh para pelaku usaha jika sewaktu-waktu dibatalkan oleh calon tamu.

Situasi di kantor booking engine PT. Reservasi Indonesia Sejahtera di Bali (Dok.IDN Times/istimewa)

Berangkat dari permasalahan itu, CEO sekaligus Founder PT Reservasi Indonesia Sejahtera, Handhika Wicaksana, membangun platform untuk menyelesaikannya. Aplikasi yang dibangunnya adalah booking engine bernama Hybrid Booking. Platform berbasis web ini diresmikan 2015 lalu.

Menurut Handhika, platform ini diminati oleh para pelaku pariwisata, khususnya di wilayah Bali. Karena fungsinya mampu mengoptimalkan direct booking dari website milik pelaku usaha itu sendiri.

“Tujuannya adalah mengoptimalkan reservasi yang lewat langsung. Lewat direct booking-lah. Lewat website-nya pemilik, pelaku pariwisata gitu,” ungkapnya, Senin (1/7/2024).

1.Pelaku bisnis menghadapi berbagai permasalahan terkait marketing

rafting di Sungai Asahan (instagram.com/asahanriver_rafting)

Handhika mengatakan, permasalahan umum yang kerap ia jumpai dari para pebisnis adalah mereka tidak tahu cara memaksimalkan website dalam meningkatkan pembayaran pemesanan yang dilakukan calon customer-nya. Mereka juga kesulitan membuat promosi, serta database tamu yang tidak terekap dengan baik. Sehingga memerlukan tools booking engine yang langsung terintegrasi dengan sistem reservasi internal mereka sendiri.

“Masalahnya ya itu, pembayaran. Mereka ingin website-nya mereka benar-benar bisa melakukan booking dan tamunya bisa langsung bayar,” terangnya.

2.Platform direct booking diklaim memudahkan pebisnis membuat promosi

Editorial Team

Tonton lebih seru di