Pemandangan sawah di Jatiluwih. (Pixabay.com/inmemo)
Menurut Purna, kenaikan ini telah diperhitungkan, dan dinilai tidak memberatkan. Ia meyakini tidak sampai menurunkan angka kunjungan ke DTW Jatiluwih. Sebab harga tiket yang diterapkan jauh lebih murah dibandingkan destinasi lainnya.
"Apalagi wisatawan mancanegara yang datang ke Jatiluwih sebagian besar atau 90 persen merupakan tamu Eropa. Sehingga meski dinaikkan, harga tiket masih terbilang murah," ujarnya.
Kenaikan harga tiket ini akan berpengaruh pada pendapatan DTW Jatiluwih. Pihaknya saat ini mengantongi Rp25 juta hingga Rp35 juta per hari dari penjualan tiket masuk.
"Tentunya kenaikan harga tiket diharapkan ada kenaikan pendapatan,” jelasnya.
Pihak manajemen juga melakukan pembenahan di tengah kenaikan ini. Seperti penataan lahan parkir yang sedang dalam progres. Penataan ini untuk mengurai kepadatan kendaraan yang diparkir di pinggir jalan.