Tabanan, IDN Times - Untuk menstabilkan harga minyak goreng, Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan satu harga yaitu Rp14 ribu per liter. Kebijakan ini juga berlaku di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Tabanan, sejak Rabu (19/1/2022) lalu.
Meski kebijakan satu harga minyak goreng di Tabanan sudah diterapkan, namun ada warga yang masih membelinya dengan harga di atas Rp14 ribu per liter.
Seorang warga Tabanan, Iin (44), mengaku membeli minyak goreng di warung seharga lebih dari Rp14 ribu per liter. Hal itu setelah ia membeli setengah liter minyak goreng seharga Rp11 ribu. Iin baru tahu jika ada program satu harga dari pemerintah.
"Kemarin Jumat (21/1/2022) beli minyak goreng di warung setengah liter. Harganya Rp11 ribu. Jadi per liternya masih Rp22 ribu per liter. Nanti kalau mau beli lagi, saya ke Indomaret saja," ujarnya.
Selain Iin, warga Tabanan lainnya, Ima (44), mengaku sudah tahu dengan program ini. Namun pembeliannya dibatasi.
"Hanya boleh beli satu untuk ukuran 2 liter dan beli dua untuk kemasan satu liter. Harga yang dua liter jadi Rp28 ribu," katanya.
Ima mengaku membutuhkan banyak minyak goreng untuk berjualan. Sebelum kebijakan harga ini diterapkan, kata Ima, harga minyak goreng sempat mencapai Rp40 ribu per liter.
"Naik pelan-pelan," jelas Ima.
Untuk memantau kebijakan satu harga minyak goreng, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan turun ke lapangan melakukan monitoring, pada Jumat (21/1/2022).
Sekretaris TPID Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, pada Minggu (23/1/2022) mengatakan dari monitoring tersebut, menemukan harga di toko modern sudah sesuai kebijakan pemerintah. Berikut ini hasil monitoring tersebut:
Indomaret Jalan Pulau Menjangan:
Indomaret Dauh Peken:
Alfamart Tegal:
Alfamart Dauh Peken:
Toko Kurnia:
Vista Grosir:
Ekayana melanjutkan, beberapa toko modern sudah menetapkan harga Rp14 ribu per liter dari hasil monitoring.
"Beberapa bahkan sudah habis terjual," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Ekayana mengimbau kepada toko modern yang stok minyak gorengnya kosong, untuk segera mengisi kekosongan.
Begitu pula toko modern maupun tradisional yang harganya masih di atas Rp14 ribu, harus menurunkan harganya. Pemerintah memberikan batas waktu selama seminggu ke depan untuk menurunkan harga secara bertahap.