Bangun Pabrik Nikel, Halmahera Timur Butuh Pasokan Beras dari Tabanan

Tabanan, IDN Times- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Halmahera Timur, Maluku Utara dalam sektor pangan. Kerja sama ditandai oleh penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Perumda Dharma Santhika dengan Perumda Halmahera Timur di Ruang Rapat Bupati Tabanan, Rabu (16/7/2025). Penandatangan Mou ini disaksikan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya; dan Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub.
"Kerja sama ini bisa mendukung ketahanan pangan di kedua kabupaten. Ke depan, dari Halmahera Timur ada juga produk yang bisa dibawa ke Bali untuk dijual," ujar Sanjaya, Rabu (16/7/2025).
1. Pemkab Tabanan siap penuhi kebutuhan pangan Halmahera Timur

Sanjaya menjelaskan, kerja sama ini bentuk kolaborasi antarpemerintah daerah (G2G) dalam sektor pangan. Menurutnya, Kabupaten Tabanan sebagai Lumbung Padi merupakan sentra penghasil produksi pangan seperti beras, telur, ayam, dan daging.
"Apalagi saat ini Halmahera Timur tengah membangun industri besar yang akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Tentu kebutuhan pangannya sangat tinggi,” jelasnya, Rabu (16/7/2025).
Sanjaya menyebutkan, Perumda Dharma Santhika telah memiliki pengalaman luas dalam menyuplai hasil pertanian ke berbagai wilayah Indonesia dan diharapkan hal ini dapat ditingkatkan ke depannya.
“Astungkara, Perumda kami sudah berpengalaman menjalin kerja sama dengan DKI Jakarta, Malang, Lombok, seluruh kabupaten di Bali, serta sejumlah hotel. Jadi, kami sangat siap," ujarnya.
2. Halmahera Timur butuh dukungan logistik pangan dari luar

Sementara itu Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub, menjelaskan kunjungan mereka tidak hanya bertujuan menandatangani MoU, tapi juga sebagai forum belajar dari keberhasilan BUMD (Badan Usana Milik Daerah) Tabanan.
"Ada dua tujuan kami datang ke Kabupaten Tabanan. Pertama, ingin belajar dari BUMD Tabanan yang sudah sangat berpengalaman di sektor pangan. Kedua, menjalin kerja sama konkret melalui MoU ini. Karena dari sisi demografi dan kondisi daerah, kami membutuhkan dukungan logistik pangan dari luar," katanya.
Yakub menambahkan, pembangunan pabrik hilirisasi nikel di Halmahera Timur akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan tentu membutuhkan dukungan logistik yang besar.
“Persawahan kami hanya sekitar 5.000 hektare, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan logistik industri tersebut. Bandingkan dengan Tabanan yang memiliki 19.000 hektare sawah. Karena itu, kerja sama ini sangat penting bagi kami,” katanya.
3. Tabanan mampu memenuhi kebutuhan beras luar daerah

Direktur Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan, Kompyang Pasek Wedha, menyatakan potensi pertanian, peternakan, dan perkebunan di Tabanan sangat mendukung ketahanan pangan, termasuk untuk wilayah lain seperti Halmahera Timur.
Kerja sama ini dinilai strategis karena Halmahera Timur masih terbatas pada komoditas kelapa, sementara kebutuhan pangannya tinggi seiring geliat industri pertambangan. Menurut Kompyang, kerja sama ini membuka peluang bisnis yang saling menguntungkan.
Ia melanjutkan, Tabanan memiliki luas sawah sekitar 19 ribu hektare dan hasil panen 7–8 ton per hektare. Sehingga total produksi padi Tabanan per sekali panen mencapai 260 ribu ton.
"Sementara konsumsi masyarakat Tabanan hanya sekitar 200 ton per hari. Artinya, Tabanan masih dalam kondisi surplus dan mampu memenuhi kebutuhan luar daerah," kata Kompyang.