Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Dok.IDN Times/istimewa)

Badung, IDN Times – Bali tak hanya menawarkan keindahan alam, dan budayanya. Namun siapa sangka banyak wisata autentik Bali yang belum banyak dilirik para traveler. Rekomendasi wisata autentik ini bisa menjadi pertimbangan bagi traveler yang bingung mau ke mana di hari pertama datang ke Bali 

Traveler dimudahkan oleh teknologi aplikasi, seperti layanan jasa GoJek dengan programnya #RAJEGBALI. Program ini merupakan kolaborasi antara GoJek dan Majelis Dewan Adat (MDA) Bali. Inovasi layanan berkelanjutan ini bertujuan untuk mendukung harmonisasi Bali berdasarkan prinsip Tri Hita Karana.

1.Potensi Desa Bayung Gede sebagai desa tertua di Bali

Desa Bayung Gede (Dok.IDN Times/smansakita.sch.id)

Tujuan wisata yang tidak banyak diketahui orang adalah Desa Bayung Gede yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Menurut Founder Rumah Intaran, Gede Kresna, Desa Bayung Gede ini lebih tua dari Desa Penglipuran.

“Bicara tentang desa-desa tua di Bali, salah satunya Desa Bayung Gede. Desa Bayung Gede itu 'ayahnya' Penglipuran. 'Orangtuanya' Penglipuran ya," katanya.

Dilansir dari smansakita.sch.id, Desa Bayung Gede dikenal sebagai desa Bali Aga atau Bali Mula. Penduduk Bayung Gede adalah bagian dari komunitas Bali Aga yang dikenal sebagai penduduk asli Bali. Mereka mempertahankan banyak tradisi dan budaya kuno yang berbeda dari budaya Hindu Bali pada umumnya.

Misalnya arsitektur tradisional rumah-rumah dari bahan alami seperti bambu dan kayu, dengan atap dari ijuk atau alang-alang. Tata ruang desa juga mengikuti pola tradisional, dengan pura-pura yang penting terletak di pusat desa. Selain itu, masyarakat Bayung Gede sangat memegang teguh adat istiadat dan tradisi leluhur mereka. Upacara adat seperti kelahiran, pernikahan, hingga kematian dilaksanakan dengan cara yang khas dan berbeda dari praktik Hindu Bali pads umumnya. Satu tradisi unik di Bayung Gede adalah Upacara Ari-Ari. Dalam upacara ini, ari-ari atau plasenta bayi yang baru lahir ditempatkan di dalam kelapa dan digantung di atas pohon dalam hutan desa.

2.GoJek memaksimalkan layanan ke destinasi pariwisata autentik di Bali

potret driver Gojek (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

District Head GoJek Wilayah Bali Nusa Tenggara, Rayi Bimantara, mengatakan GoJek tengah berupaya untuk mendekatkan driver dan pengguna aplikasi ke hal-hal yang bermanfaat bagi desa adat di Bali. Para pengguna aplikasi akan dimudahkan dengan informasi kegiatan-kegiatan menarik terkait budaya, sehingga dapat menjadi rekomendasi informasi wisata.

"Bagaimana kita bisa mengembangkan pariwisata autentik yang lebih menarik. Go Bandara itu adalah sebuat media promosi bagi kami, yang saat ini di Bali, kami arahkan untuk destinasi pariwisata autentik,” terangnya.

3.Perkembangan pariwisata di Bali diharapkan merata

Subak Sembung di Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Sementara itu, Patajuh Bendesa Agung Bidang Kerja Sama, Informasi, Inovasi, dan Pengelolaan Data MDA Bali, I Made Abdi Negara, mengatakan program ini diharapkan dapat meratakan potensi pariwisata yang selama ini cenderung berkembang di Bali Selatan saja. Karena banyak wisata autentik dan ragam tradisi di Bali Utara. Hanya saja dalam pengembangan wisata autentik ini terkendala akses yang tidak memadai.

"Bagaimana kita bisa memberikan suatu keadilan, meratakan, memberikan kesempatan yang sama bagi semua desa adat. Ada 1500 desa adat di Bali. Jadi memberikan kesempatan yang sama,” katanya.

Editorial Team