Daftar Hotel di Bali Leading Hunian Tertinggi Selama Nataru

Denpasar, IDN Times - Bali masih menjadi destinasi favorit masyarakat untuk menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru 2025. Hal ini diungkap oleh Direktur Operasi InJourney Hospitality, Peter Fritz, bahwa dari seluruh hotel yang dikelola InJourney Hospitality, beberapa terpantau mengalami kenaikan okupansi yang tinggi selama rentang liburan tersebut.
Tercatat pada libur Natal dan Tahun Baru 2025, hotel di wilayah Bali menjadi leading dalam hal tingkat hunian dengan tingkat hunian tertinggi, di antaranya:
- Hotel Inna Sindhu Hotel sebesar 96,2 persen
- Truntum Kuta sebesar 93,7 persen
- Merusaka Nusa Dua sebesar 92,1 persen.
1. Tingkat hunian hotel di Bali meningkat hingga 72 persen
Peter Fritz mengatakan, tingkat hunian hotel InJourney Hospitality mengalami pertumbuhan signifikan. Khususnya tingkat hunian di hotel region Bali yang mencapai 72 persen atau meningkat 18 persen selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025. Angka peningkatan tersebut merupakan perbandingan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2024.
"Pertumbuhan ini menjadi kabar baik di tengah upaya pemulihan pariwisata domestik Indonesia yang terus menggeliat," ungkapnya.
Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat di seluruh Indonesia dan wisatawan mancanegara, sehingga berdampak pada peningkatan tingkat hunian hotel. Hal ini juga didukung oleh data dari InJourney Airports yang menunjukkan, bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengalami peningkatan lalu lintas penumpang sebesar 1.372.030 penumpang atau meningkat 8 persen dibandingkan tahun lalu.
2. Peningkatan hunian hotel juga dialami hotel di wilayah luar Pulau Bali
Nah, selain Bali, hotel yang dikelola InJourney Hospitality region Sumatra juga menunjukkan performa tinggi dengan tingkat hunian tertinggi. Yaitu Hotel Khas Parapat sebesar 90,8 persen, disusul oleh Khas Pekanbaru, dan Truntum Padang.
Sedangkan Hotel region Jawa juga mengalami peningkatan tingkat hunian, di mana tiga hotel yang menjadi leading dalam tingkat hunian yaitu Lafayette Boutique Hotel Yogyakarta sebesar 97,8 persen; The Manohara Hotel Yogyakarta sebesar 94,4 persen; dan Khas Malioboro sebesar 88,4 persen. Peningkatan serupa juga dialami hotel region Kalimantan dan Sulawesi.
3. Pihak hotel berharap peningkatan tingkat hunian berdampak ke berbagai sektor
Semakin maraknya kegiatan kepariwisataan di seluruh Indonesia, pihaknya berharap dapat menjadi stimulasi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai daerah dan memberikan multiplier effect. Termasuk pada peningkatan okupansi hotel dan perekonomian di Indonesia.
“Kami sebagai hotel operatorship berkomitmen menghadirkan customer experience dan satisfaction melalui penerapan nilai-nilai budaya dan karakter khas Indonesia dalam pengelolaan setiap hotel," terangnya.