Penyakit kritis bisa menghampiri siapa saja tanpa diketahui kapan datangnya. Lalu apa yang bisa dilakukan? Menurut Agency Director AIA, Yung Nathabrondiva, selain menjalani pola hidup sehat, seseorang harus mempersiapkan dana jika suatu saat terkena penyakit kritis.
Ada dua cara untuk mempersiapkan dana tersebut. Yaitu menabung dan memiliki asuransi.
"Jika menabung, kita harus menabung sesuai dengan perkiraan biaya yang diperlukan. Misalnya, memerlukan biaya Rp100 juta. Untuk mendapatkannya, kita menyisihkan uang sejumlah Rp300 ribu setiap bulannya selama 30 tahun. Cukup lama, dan jika dana tersebut harus digunakan pun kita akan merasa tidak ikhlas," ungkap pria yang biasa disapa Pak Yung ini.
Cara kedua yang lebih mudah dan murah menurut Pak Yung adalah memiliki asuransi. Kenapa lebih mudah dan murah?
"Karena dengan asuransi, kita cukup memberikan dana yang kecil untuk ditukarkan dengan dana yang jauh lebih besar," ujar Pak Yung saat ditemui di kantornya di bilangan Renon, Kota Denpasar, Kamis (27/1/2022) lalu.
Asumsikan penghasilan kamu sebesar Rp3 juta per bulan. Biasanya perencanaan finansial menggunakan metode 20-30-50. Kamu bisa menyisihkan setiap bulan penghasilan 20 persen untuk kebutuhan masa depan yaitu tabungan, dana darurat, dan asuransi sekitar Rp600 ribu. Lalu 30 persen untuk rekreasi sebesar Rp900 ribu. Sisanya 50 persen atau Rp1,5 juta dialokasikan untuk kebutuhan hidup, sewa kosa, bensin, makan, dan lainnya.
Kata Pak Yung, memiliki asuransi memungkinkan seseorang yang menderita penyakit kritis dan kehilangan pekerjaan atau penghasilan untuk mendapatkan biaya penggantinya. Sebab biaya-biaya untuk terapi dan pengobatan lainnya ditanggung oleh pihak asuransi.
"Asuransi menurut saya mampu untuk menghindari seseorang yang terkena penyakit kritis dari kebangkrutan finansial," tutur pria yang sudah belasan berkecimpung di dunia asuransi ini.
Nasib tidak ada yang mengetahui. Seseorang hanya bisa mempersiapkannya jika suatu saat risiko itu datang. Namun yang paling utama adalah menjaga pola hidup sehat agar tubuh tetap sehat dan bugar. Selain itu, semasa masih sehat dan produktif ada baiknya menyisihkan sejumlah dana untuk kondisi ini.
"Segera dipersiapkan sekarang juga, mau pilih menabung atau asuransi, itu terserah Anda. Jangan sampai terlambat, jangan menyesal setelah Anda terkena penyakit kritis ini," saran Pak Yung menutup pembicaraan.