Badung, IDN Times – Pandemik COVID-19 yang berjalan lebih dari satu tahun ini membuat para pebisnis banyak yang gulung tikar. Terutama pebisnis properti dan hospitality di Provinsi Bali, yang sejak awal dapurnya memang mengepul karena sektor pariwisata. Aktivitas di Bali sebelum tahun 2020 lalu tidak pernah mati. Selalu diburu oleh pelancong maupun mereka yang mengadu nasib untuk mencari pekerjaan.
Sampai berita ini ditulis, Bali masih sepi kunjungan wisatawan asing (Wisman). Banyak club malam, hotel dan restoran tutup temporary alias sementara. Begitu pula bisnis kos-kosan, rumah sewa, dan lainnya juga ikut terdampak. Karena tutupnya aktivitas perekonomian tersebut, banyak pekerja yang dihentikan alias terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Tak ada sumber penghasilan lagi. Para pekerja pilih balik kampung.
Begitu juga aktivitas dunia pendidikan yang sudah ditetapkan melalui daring, membuat para mahasiswa juga berpikir ulang untuk tetap stay di kosannya saat ini. Apakah mereka memilih bertahan di Bali ataukah pulang kampung? Berikut ini hasil penelusuran IDN Times.