Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Waktu yang Tepat Ikut Asuransi, Biar Gak Menyesal

ilustrasi asuransi (unsplash.com/Scott Graham)

Asuransi adalah produk yang memberikan perlindungan atau proteksi kepada seseorang jika seandainya terjadi risiko. Perlindungan yang diberikan berupa uang pertanggungan yang bisa digunakan untuk mengganti biaya selama terjadinya risiko. Selain itu, bisa juga sebagai dana yang bisa diwariskan kepada penerima manfaat dari produk asuransi tersebut.

Tentu saja, asuransi menjadi hal penting untuk dimiliki setiap orang saat ini. Kira-kira, kapan ya waktu yang tepat ikut asuransi? Yuk simak penjelasannya berdasarkan hasil wawancara bersama Yung Nathabrondiva, Agency Director dari Brondiva Agency saat ditemui di Kota Denpasar, Senin (15/5/2023).

1. Waktu yang tepat ikut asuransi adalah ketika kamu sudah memiliki penghasilan

Ilustrasi jenjang karir. (Pixabay.com/PourquoiPas)
Ilustrasi jenjang karir. (Pixabay.com/PourquoiPas)

Kamu bisa ikut asuransi untuk diri sendiri jika sudah memiliki penghasilan. Setiap nasabah asuransi diwajibkan membayar sejumlah biaya yang disebut dengan premi. Jumlah premi yang dibayarkan sesuai dengan produk asuransi yang dipilih.

Menurut Pak Yung, begitu ia biasa disapa, setiap orang bisa menyisihkan 10 persen pendapatannya untuk kebutuhan asuransi. Misalnya, penghasilan per bulannya Rp3 juta, maka orang tersebut bisa menyisihkan Rp300 ribu untuk asuransi. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

2. Usia muda adalah waktu yang tepat ikut asuransi

Ilustrasi anak muda. (Unsplash.com/Mimi Thian)

Kenapa masih muda harus ikut asuransi? Semua perusahaan asuransi akan memberikan premi yang disesuaikan dengan usia nasabahnya. Semakin muda, nasabah bisa mendapatkan premi lebih murah dan uang pertanggungan yang lebih besar. Ini berlaku juga sebaliknya.

Selain mendapatkan premi yang lebih murah, menurut Pak Yung, di saat masih muda pastinya pengeluaran untuk keluarga akan jauh lebih sedikit. Hal ini lebih memudahkan seseorang untuk mengatur finansialnya.

3. Kamu harus ikut asuransi ketika masih sehat

Ilustrasi kesehatan. (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

"Asuransi itu unik, tidak setiap orang bisa membelinya walaupun mempunyai banyak uang," ujar Pak Yung.

Sebab untuk ikut atau membeli produk asuransi, seseorang akan dicek kesehatannya terlebih dahulu. Kesehatan adalah faktor penting bagi seseorang yang akan membeli produk asuransi.

Jika seseorang telah didiagnosis mengidap penyakit atau pernah dirawat atau melakukan operasi di rumah sakit, perusahaan asuransi akan menolak orang tersebut untuk membeli produknya. Jika pun disetujui, maka premi yang dikenakan akan jauh lebih mahal, ketimbang pada saat dia masih sehat.

4. Saat akan masuk ke jenjang pernikahan

Ilustrasi Kencan (IDN Times/Mardya Shakti)

Menjalani pernikahan dan membuat keluarga baru akan mendatangkan tanggung jawab yang baru pula. Tanggung jawab ini tidak hanya untuk diri sendiri lagi, tetapi juga termasuk kepentingan keluarga.

Jadi sebaiknya pasangan yang akan memasuki jenjang pernikahan harus sudah memikirkan untuk memiliki asuransi. Minimal, asuransi untuk kepala keluarga atau yang menjadi tulang punggung keluarga. Kenapa begitu?

Karena jika suatu saat nanti tulang punggung keluarga ini tidak bisa bekerja karena sakit atau harus meninggalkan keluarga selama-lamanya, maka keluarganya akan tetap menerima penghasilan. Penghasilan ini didapat dari uang pertanggungan dari produk asuransi ketika si tulang punggung keluarga terkena risiko.

5. Saat mulai mendapatkan cicilan KPR

Ilustrasi rumah. (unsplash.com/Luke Stackpoole)

Jika berencana memiliki rumah sendiri melalui KPR, kamu wajib memiliki asuransi. Asuransi ini berguna jika kamu terkena risiko misalnya meninggal dunia, maka cicilan KPR tidak akan terganggu, dan rumah yang sudah dibeli masih tetap menjadi milik keluargamu.

Begitu juga jika risiko yang didapat adalah sakit yang memerlukan biaya perawatan tinggi. Maka tidak akan berpengaruh kepada kemampuanmu untuk membayar cicilan KPR. Karena biaya perawatan sakit kamu sudah ditanggung oleh pihak asuransi. Bagaimana jika tidak memiliki asuransi? Maka akan mengganggu finansial keluarga karena ada pengeluaran baru untuk biaya perawatan sakit tersebut.

Menurut Pak Yung, memiliki asuransi itu seperti membeli sepatu sesuai ukuran kaki agar terasa nyaman. Selain itu, memiliki asuransi itu seperti membawa jas hujan walaupun sedang tidak hujan. Bagaimana guys, mau punya asuransi atau tidak? Semuanya terserah kamu ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ari Budiadnyana
EditorAri Budiadnyana
Follow Us