4 Nasihat Keuangan dari Morgan Housel, Yuk Segera Menabung

Berbagai media sosial kerap mengabarkan bahwa banyak pedagang yang akhir-akhir ini sepi pembeli. Beberapa pekerja juga mengeluhkan banyaknya lay-off yang terjadi di kantor mereka. Dua kasus tersebut menunjukkan bahwa ketidakpastian merupakan kepastian dalam masa-masa seperti sekarang. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar dapat bertahan secara finansial di tengah ketidakpastian ini? Morgan Housel memberikan beberapa nasihat berguna melalui buku best seller-nya yang berjudul The Psychology of Money agar kita semua dapat mengelola keuangan dengan bijak.
The Psychology of Money pasti bukan satu-satunya buku yang membahas tentang investasi dan keuangan. Bukan pula satu-satunya buku yang layak dibaca untuk memperluas ilmu finansial seseorang. Ada banyak buku finansial di luar sana, lalu apa yang membuat The Psychology of Money berbeda? Morgan Housel mengklaim, bahwa kemampuan dalam mengelola keuangan tidak ada hubungannya dengan kemampuan akuntansi atau metode perhitungan lain yang hanya didapat di bangku kuliah. Melainkan berhubungan dengan psikologis yang akan menuntun tata cara dan perilaku dalam membelanjakan uang.
Jadi, alih-alih mempelajari cara menghitung uang, sekian banding sekian, sekian bagian untuk menabung, sekian bagian untuk membeli tumbler, atau yang lain, The Psychology of Money mengajarkan beberapa pola pikir dan perilaku yang seharusnya dilakukan jika kita ingin mengelola uang dengan baik. Jadi, untuk kamu yang sudah pandai menyisihkan sekian persen gaji, tetapi bulan depan masih nekat meminjam uang dari tabungan sendiri, The Psychology of Money akan cocok menjadi bahan bacaan.
Buku ini terdiri dari 20 bab yang terdiri dari 18 nasihat dan studi kasus, 1 bab untuk ringkasan, dan 1 bab sisanya berupa seluk beluk keuangan si penulis sendiri. Ada beberapa nasihat yang tidak saling berhubungan dengan bab sebelumnya, ada pula nasihat yang merupakan efek domino nasihat-nasihat sebelumnya, sehingga terkesan membingungkan jika tidak diringkas secara runtut. Oleh karena itu, nasihat-nasihat keuangan dalam The Psychology of Money akan diringkas menjadi 4 garis besar dalam artikel ini.
1. Bersikaplah rendah hati dan jangan pamer!
Kalimat tersebut membuat kita kembali bertanya kepada diri sendiri, “Apakah mereka yang mengendarai mobil mewah benar-benar mendambakan mobil mewah atau mendambakan rasa hormat dan kekaguman orang lain?” Sama halnya dengan tas, tumbler, jam tangan, atau rumah mewah. Kalau berani jujur, jika kita pemilik mobil mewah itu, kita pasti mendambakan rasa hormat dan kekaguman orang lain, kan? Seolah kita lupa barang-barang mewah itu bisa saja kita beli dengan tabungan terakhir kita, yang membuat kita harus berhemat hingga tanggal gajian tiba.
Dari sini kita belajar bahwa, penting bagi kita untuk mengelola keuangan agar kita bisa tidur nyenyak di malam hari tanpa dibebani hutang atau keputusan buruk dalam membelanjakan uang. Jika memang mengharapkan rasa hormat dan kekaguman orang lain, sikap rendah hati akan lebih efektif daripada barang-barang mewah. Karena sebenarnya tidak ada yang peduli dengan harta atau mobil mewah yang mulus kecuali mereka yang ingin pinjam seratus. Jika memang ingin berinvestasi, saham atau barang yang nilainya naik seiring waktu akan lebih menghasilkan daripada mobil yang nilainya cenderung turun dari waktu ke waktu.