Denpasar, IDN Times - Sejumlah massa dari jurnalis, organisasi mahasiswa, dan organisasi lainnya kembali mendatangi Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Jumat (1/2) pagi.
Kedatangan mereka meminta jawaban dari Kakanwil Kumham Bali, Sutrisno yang telah bertemu Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Lalu, apa hasilnya?
Aksi dimulai dari depan Monumen Bajra Sandhi. Massa lalu berjalan atau long march menuju ke Kantor Wilkumham Bali. Setelah itu, dilanjutkan dengan orasi di pinggir jalan dan berjalan mundur masuk menuju Kakanwil Kumham.
Di depan kantor, massa melakukan orasi dari masing-masing simpul organisasi. Lalu, pembacaan puisi dan pertunjukan teatrikal sembari menunggu Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali, Sutrisno.
Seperti diketahui, pekan lalu, Sutrisno berjanji akan berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan petisi Solidaritas Jurnalis Bali (SJB). Petisinya beruga agar pemerintah mencabut remisi kepada Nyoman Susrama, otak pembunuh wartawan Radar Bali, AA Gde Narendra Prabangsa.
"Saya berangkat Selasa lalu. Siangnya ke Jakarta, dan memang saya sudah menghadap ke Menteri Yasomna dan bertemu sekitar pukul 16.00 Wita. Lama berdiskusi dengan dia. Apa yang kawan-kawan sampaikan sudah saya sampaikan ke Menteri," kata Sutrisno di hadapan awak media.
Sutrisno mengatakan, Yasonna sudah melihatnya dan mengaku akan memperhatikan semua usulan yang berasal dari Bali. "Mari kita berdoa mudah-mudahan terkabul apa yang kita inginkan," ucapnya.
Sementara itu, koordinator SJB, Nandhang R Astika, mengatakan pihaknya tak akan lelah menyuarakan tuntutan ini hingga dikabulkan. SJB akan terus mendatangi Kanwil Kumham Bali hingga tujuannya berakhir.
"Kami akan terus ke sini dan menuntut agar remisi dicabut," tegasnya.