Viral Tebing Pantai Diamond Nusa Penida Dikeruk Jadi Tangga

Terbantu sih, tapi ada izinnya gak ya?

Klungkung, IDN Times - Sebuah video yang menampilkan tebing curam di Nusa Penida dikeruk menjadi anak tangga, viral di media sosial (medsos). Setelah ditelusuri, tebing karst yang dikeruk tersebut berlokasi di Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida.

Pascaviral, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klungkung bersama pihak Desa Pejukutan dan Kecamatan Nusa Penida turun langsung melakukan pengecekan. Setelah ditelusuri, ternyata ada dua akomodasi wisata yang membuat anak tangga tersebut. Dua akomodasi wisata itu terletak di seputaran Pantai Diamond. 

Keduanya diketahui belum mengantongi izin. Satpol PP menindak hal ini dengan menghentikan pengerjaan tangga tersebut. 

"Namun di lokasi pembangunan tangga, sudah tidak ada aktivitas dan sudah tidak ada pekerja di lokasi tersebut. Dari pengamatan kami, lokasi itu sudah lama ditinggalkan," ujar Kasatpol PP Klungkung, Dewa Putu Suwarbawa, Senin (29/4/2024).

Petugas menemukan bahan-bahan material yang sudah tidak terurus, seperti besi-besi berkarat di lokasi. Pihaknya menilai, kondisi ini menunjukkan sudah lama tidak ada aktivitas di lokasi tersebut. Meskipun demikian, pembangunan tangga itu tetap mendapat pengawasan Satpol PP.

Perbekel maupun pihak camat diminta melapor, jika ada lanjutan pekerjaan pembuatan tangga dengan mengikis tebing menuju ke pesisir Pantai Diamond.

1. Ada dua lokasi pengerukan tebing untuk tangga menuju pesisir Pantai Diamond

Viral Tebing Pantai Diamond Nusa Penida Dikeruk Jadi TanggaPengerukan tebing di Pantai Diamond. (Dok. IDN Times/istimewa)

Suwarbawa mengatakan, dari hasil pengecekan ada dua lokasi pengerukan tebing di sekitar tebing Pantai Diamond. Lokasi pertama berada di seputaran Desa Pejukutan, yang videonya viral di medsos. Namun di lokasi pembangunan anak tangga itu sudah tidak ada pekerja maupun aktivitas lainnya.

Sedangkan di lokasi kedua, tim menemukan pembuatan anak tangga di tebing Pantai Diamond yang dilakukan oleh pengelola akomodasi wisata di wilayah Banjar Pelilit, Desa Pejukutan. 

"Jadi ada dua lokasi pembangunan anak tangga dengan mengikis tebing. Lokasi pertama kosong tidak ada aktivitas lagi, di lokasi kedua kami hentikan aktivitas pembangunan anak tangganya," jelas Suarbawa.

2. Satpol PP hentikan pengerjaan anak tangga menuju Pantai Diamond

Viral Tebing Pantai Diamond Nusa Penida Dikeruk Jadi TanggaPengerukan tebing di Pantai Diamond. (Dok. IDN Times/istimewa)

Sementara itu di lokasi kedua, petugas sempat menemukan para pekerja sedang mengerjakan anak tangga di tebing tersebut. Penanggung jawab proyek juga tidak daspat menunjukkan perizinan lingkungan seperti Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), UKL/UPL (upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan), atau SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup). Karena tidak dapat menunjukkan izin tersebut, Satpol PP menghentikan pembangunannya.

"Kepala pelaksana pembangunan tangga di lokasi itu sudah bersedia menghentikan aktivitasnya sampai memiliki perizinan yang lengkap. Ini nanti akan terus kami awasi," jelas Suarbawa.

3. Dua akomodasi wisata keruk tebing tanpa mengantongi izin lingkungan

Viral Tebing Pantai Diamond Nusa Penida Dikeruk Jadi TanggaPengerukan tebing di Pantai Diamond. (Dok. IDN Times/istimewa)

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, I Made Sudiarkajaya, mengatakan dari dua akomodasi yang disidak tim Satpol PP, pihak Kecamatan Nusa Penida, Perbekel Pejukutan, TNI, dan Polri, hanya satu akomodasi saja yang telah mengantongi izin. Itu juga hanya berupa izin PBG (persetujuan pembangunan gedung).

"Izin PBG itu dipergunakan untuk membangun bangunan gedung saja. Kalau masalah buat tangga dengan mengikis tebing, ada pekerjaan cut and fill. Jadi DLHP yang punya kewenangan kaitannya dengan lingkungan," ungkap Sudiarkajaya, Senin (29/4/2024).

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya